Persona Intikalia

28 Nov 2013

Seberapa Perlukah Kredit?

Kredit, bukan kartu kredit; seberapa perlukah? Entah saya terkadang tidak rela jika karya saya, saya kasih kredit; tapi malah dihapus. Haha, naas memang. Padahal kredit penting banget buat tambahan backlink. Saya sih juga tahu istilah NDA (Non-Disclosure Agreement); tapi kenapa di awal ga bilang kalo itu bakal jadi NDA?

Tentunya membeli karya orang tanpa kredit itu ada harga tambahan; di luar negeri itu hal yang biasa. Tapi di Indonesia? Tidak ada harga tambahan. Sudahlah, lupakan. Lain kali sepertinya saya harus hati-hati menjual karya, sebelum sakit hati #lebay. Sepertinya harus ada perjanjian yang jelas dan list harga yang jelas. Dengan seperti itu tidak ada yang dirugikan dan merasa dirugikan. Dengan seperti tidak ada yang merasa, aku bayar kemahalan, atau aku dibayar terlalu murah.

Sebenarnya kredit tidak seberapa perlu; namun, kredit adalah cara untuk mengakui bahwa itu karya orang lain, bukan karya pribadi. Kredit memang terkadang remeh, namun bisa jadi duit. Banyak orang di luar sana yang dapet duit dari jual kredit. Di Indonesia, banyak orang yang sakit hati karena dihapusnya kredit. Naas memang, tapi itu fakta. Pahit, tapi tetap harus dirasakan.

4 komentar:

  1. Yah daripada nggak bisa makan, ikuti saja aturan mainnya. Kadang susah, john, buat idealis di Indonesia.... -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo masalah makan, pasti udah dijamin sama Alloh :D
      rejeki mah ga ke mana
      kapok aja kerja sama orang yang ga bisa menghargai karya orang lain, hehe

      Hapus
  2. yah gimana lagi.. banyak orang indonesia suka membajak... tapi ga suka dibajak

    BalasHapus
  3. Sabar, Mas, mungkin belum rejeki, hehehe....

    BalasHapus