Persona Intikalia

31 Mei 2014

Teori vs Praktik dalam Ngeblog

Teori memang terlihat lebih gampang dari ngeblog, dan itu memang faktanya. Saya tahu bahwa kalo pengen blog bisa berada di halaman pertama Google harus melakukan ini dan itu. Namun, apa faktanya? Malas. Ya, rasa malas ini yang membuat banyak orang berhenti. Kadang ketika malas hilang, semangat datang ... eh waktunya ga nutut.

Teori yang paling banyak dikemukakan dalam dunia ngeblog adalah ketika kamu ingin blog kamu di halaman pertama Google, buatlah konten yang menarik dan usahakan update tiap hari. Enteng banget ngomongnya. Ngejalaninnya? Membuat konten yang menarik itu lama, harus cari referensi, menyusun per bagian, mengoreksi ejaan, dsb. Dan hal itu butuh waktu yang lama. Oke, karena kata "lama" ini akhirnya rasa malas muncul.

Poin yang kedua adalah update tiap hari. Bisa? Bisa kalo niat banget. Blog yang hanya dikelola oleh satu orang sangatlah susah memenuhi syarat update tiap hari. Kebanyak blog yang update tiap hari ini adalah blog yang dikelola oleh banyak penulis. Saya pernah nyoba mengelola blog Iskael dengan 2 orang penulis -saya dan istri saya-, eh tetep aja ga bisa update tiap hari. Permasalahannya ada pada 2 hal: waktu yang tidak cukup dan kadang bingung mau nulis apa, topiknya apa.

Sebenarnya paling gampang adalah bikin blog personal yang ga serius kayak blog ini. Saya yakin bisa update tiap hari, walaupun ujung-ujungnya isinya tidak bermutu. Haha, kadang saya juga melakukan update entri yang tidak bermutu, singkat, dan multitafsir. Itu sebenarnya juga cara saya untuk mempertahankan mood saya dalam ngurusin blog ini tanpa diet. Bingung? Coba baca kalimat sebelumnya dengan cermat, hehe.

Intinya, apa pun teori yang kamu kuasai tentang dunia ngeblog sangatlah tidak berguna apabila tidak dipraktikkan. Sebenarnya itu berlaku untuk semua hal sih. Cara yang paling efektif menurut saya -lagi-lagi saya berteori- dalam sukses ngeblog adalah ketika kamu tahu satu teori, laksanakan. Jangan tunggu lupa atau ga sempat di kemudian hari. Tapi itu sih teori, lagi-lagi jalaninnya susah amat. Udah ah gitu aja. Sebenarnya entri ini dalam rangka biar blog ini update aja, hehe.

9 komentar:

  1. Dalam hal ini, kayaknya aku diuntungkan kebiasaan. Sejak dulu (sejak belum ada blog, bahkan sebelum internet mudah diakses seperti sekarang), aku udah rajin nyatat. Apa aja aku catat di buku tulis, khususnya kalau dianggap penting. Itu bahkan jadi cara belajarku sejak jaman SMP. Karena rajin nyatat, jumlah catatanku banyak banget. Alhamdulillah, aku juga cukup rapi nyimpan catatan.

    Waktu mulai punya komputer, aku nggak nyatat di buku lagi, tapi langsung di komputer. Bahkan catatan-catatanku yang semula ada di buku tak pindahin ke komputer. Jumlah totalnya sampai ribuan halaman word. Waktu itu nggak kepikiran semua catatan itu buat apa, intinya aku menganggap itu bermanfaat buat belajarku, sekaligus melancarkan jari-jariku mengetik di komputer. (Maklumlah, waktu itu baru punya komputer pertama kali).

    Ketika kemudian aku bikin blog (khususnya yang Belajar Sampai Mati), kupikir nggak ada salahnya kalau catatan-catatan itu diunggah ke blog, itung-itung bisa buat belajar orang lain. So, aku pilah-pilah catatan itu, edit seperlunya, lalu unggah ke blog. Dari situlah kemudian aku bisa rutin update setiap hari. Waktu pertama kali blog itu muncul, aku malah pernah update sampai 20-an catatan per hari.

    Alhamdulillah, sampai sekarang masih bisa rutin update tiap hari dari hasil catatan-catatan itu. Ditambah catatan-catatan baru yang kutulis sekarang, sampai satu atau dua tahun ke depan pun tumpukan catatanku kayaknya belum akan habis. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. keren, aku baru pertama kali bertemu orang seperti kamu (walau belum ketemu langsung)
      kapan2 ketemuan yah :D

      Hapus
    2. Haha, sip John! Ntar kapan-kapan kalau pas dolan ke Surabaya, sekalian temenin aku jalan-jalan. :D

      Hapus
    3. monggo, meskipun saya bukan Tour Guide yang baik :D

      Hapus
  2. Jadi inget blog yang bikin sama enny dulu, awalnya semangat banget sampai nyewa penulis. Sekarang, entahlah :v

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha, emang gitu ko
      anget2 tai ayam :D
      Iskael juga nasibnya tergeletak
      Enny ga mau nulis lagi di Iskael, mentang2 udah punya JuvMom

      Hapus
  3. sama john, aku blm bisa konsisten nulis di berbagai blog dan sosmed yg aku pegang... posting 1 artikel aja udah bersyukur

    BalasHapus
  4. kadang bingung kalau mau posting tiap hari,mau nulis apa

    BalasHapus