Persona Intikalia

19 Jun 2014

Kisah Fiktif vs Kisah Nyata

Baru saja saya baca sebuah cerita yang menurut pengakuan penulisnya (entah itu beneran dia yang nulis atau cuma copas) itu adalah kisah nyata. Daripada kisah fiktif, saya lebih memilih membaca kisah nyata. Mengapa? Karena betapa mudahnya orang membuat kisah fiktif dengan imajinasi-imajinasinya dan ujung-ujungnya memberikan petuah-petuah yang mudah ditulis. Namun, sangat berbeda dengan sebuah kisah nyata, tidak ada imajinasi di sana. Ia hanya kumpulan fakta-fakta pahit yang saya dapat memetik banyak pelajaran di sana.

Kecurigaan pertama bahwa kisah itu adalah kisah fiktif adalah penuturan cerita yang serba tahu. Dia bercerita dari sisi Istri, lalu bercerita dari sisi Suami. Kalo kisah nyata, boro-boro bisa tahu pikiran keduanya, kalo kita sebagai orang ketiga (pemerhati) kita ga akan pernah tahu apa isi pikiran si Istri maupun si Suami. Kita hanya bisa menduga-duga.

Layaknya salah satu novel yang difilmkan, sebut saja Ayat-ayat Cinta. Banyak orang berkata itu bagus atau apalah. Saya akui memang itu bagus, tapi akan lebih bagus lagi jika itu adalah fakta yang ditulis. Kalo hanya sekedar imajinasi penulis, kurang menyentuh, hehe. Saya hanya bisa mencibir, itu kan hanya fiktif, jadi sangat gampang penulis mau alur yang seperti apa. Beda banget dengan kisah nyata, tiada pengatur alur kecuali takdir.

Entahlah kenapa saya tidak bergetar hati saya dengan cerita-cerita memilukan jika itu hanya cerita fiktif. Sangat berbeda dengan kisah nyata, walaupun hanya menceritakan pengalaman jatuh dari sepeda lalu kaki penuh luka, rasanya ikut merasakan sakit. Percuma saja mempunyai istri cantik kalo itu hanya virtual (di dalam mimpi atau masih dalam angan-angan misalnya), mending ga seberapa cantik (masih ada cantiknya loh yah) yang penting nyata, hehe. Seperti buat apa punya uang banyak kalo ternyata hanya uang monopoli, mending ga banyak tapi uang beneran.

Aku tidak perlu imajinasi yang muluk-muluk untuk bahagia. Cukup melihat senyummu saja, hatiku sudah berbunga-bunga. #mantraintikali

9 komentar:

  1. Mantra intikalinya gombal banget tuh :P

    BalasHapus
  2. banyak hal yang tidak mungkin kalau di pikir dalam film tersebut :)

    BalasHapus
  3. subhanallah... template blognya cantik... serius... :D
    btw, tidak semua kisah nyata benar-benar dituturkan secara nyata ketika sudah menjelma menjadi sebuah tulisan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. template boleh cantik, tapi narablognya ganteng loh :D
      iya juga sih ... tapi kurang asyik kalo penuturan kisah nyata yang semua tokohnya terlalu dibumbui oleh pikiran penulis
      lebih enak kalo pembaca yang menduga pikiran pelaku

      Hapus
  4. Siapa sih penulisnya? Hahaha. Btw pernah baca Negeri 5 Menara nya Ahmad Fuadi? Based on True tuh. Kelihatan juga dari gaya bahasanya yang dilihat dari satu sudut pandang. Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. penulis yang mana? kalo ayat2 cinta siapa sih yang ga tahu :D
      kalo penulis yang aku baca di sebuah blog, sepertinya dia hasil copas ... cz itu blog oknum PLN isinya malah curhat2 persoalan pasutri
      agak ga nyambung :D

      Hapus
  5. berarti kisah romeo dan juliet ga romantis karena fiktif

    BalasHapus