Persona Intikalia

14 Okt 2014

Kebencian Seorang Pendengki

Miris sekali melihat kelakuan para pendengki. Kebencian mereka seakan mendarah daging. Bisa dipastikan mereka terpuruk dengan kebencian mereka sendiri. Bahkan, mereka tidak sadar apakah yang ia benci itu benar atau salah. Matanya sudah tertutupi rasa benci.

Berlagak santun, tapi hatinya meluap-luap. Memberikan senyuman, tapi memiliki makna sebaliknya. Atau mungkin bahkan ada yang terang-terangan menunjukkan kebenciannya. Oh, dunia. Kau begitu beraneka warna. Para pendengki disibukkan dengan kebencian pada yang dia tidak bisa melampauinya. Mereka tidak bisa mencabik muka mereka sendiri, lantas cerminlah yang dipecah.

Jika kamu melihat seorang pendengki, jaganlah mendekat. Bisa-bisa kau kena sasarannya. Cukup lihat pola tingkahnya dari kejauhan. Bagaimana dia tersiksa karena kedengkiannya. Bagaimana dia mati karena gangguan jiwanya. Putus asa, lalu bunuh diri. Naas. Tapi itulah akhir dari hidup sang pendengki.

8 komentar:

  1. Kasihan sekali. Derita macam apa yang telah mereka lalui hingga mereka menjadi seperti itu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ini penyakit hati karena tidak bisa menerima takdir :D

      Hapus
  2. Mendengkin emank gak enak, mending mendaki :D

    BalasHapus
  3. betul betul
    buang-buang energi berteman dengan pendengki, wkwkwk

    BalasHapus
  4. Tapi kemudian saya pun teringat akan kedengkian-kedengkian saya sendiri
    sempat ga bisa tidur
    trima kasih atas postingannya

    BalasHapus