Persona Intikalia

31 Mar 2015

Antara Watak dan Cinta

Watak manusia tidak akan pernah bisa berubah. Jadi, sekuat apapun kamu ingin merubahnya, sia-sia. Yang bisa berubah adalah perilaku. Seseorang bisa berubah perilaku karena banyak hal. Salah satunya lingkungan, terutama teman. Hal berikutnya adalah agama. Islam tak melarang mempunyai watak yang keras, Islam hanya mengarahkan, layaknya Umar bin Khoththob.

Setelah itu, hal yang bisa merubah perilaku adalah cinta. Seseorang yang berwatak keras akan mendadak menjadi lemah lembut ketika bertemu kekasihnya. Orang Madura (salah satunya saya) bicara dengan suara yang keras, namun saat bersama istri, saya mendadak bersuara lembut, hehe. Itulah pengaruh cinta.

5 komentar:

  1. jadi sekarnag sudah lemah lembut ya :) Aku takut loh dulu kalau lihat orang bicara keras, seakan lagi di marahi

    BalasHapus
    Balasan
    1. istriku juga kaget saat awal nikah
      di rumahku kan keluarga pada datang
      kata istriku kayak orang perang :D
      kalo sekarang kadang masih kebawa gaya Surabaya-nya, keras

      Hapus
  2. Wah orang Madura ya ^.^ Mana rumahnya? deket bebek Sinjay nggak? *apa ini*

    Lama banget aku gak mampir kesini :) Apa kabar, teman blogwalking lama ^.^
    Eksis terus ya ngeblognya!

    BalasHapus
  3. Sebagai seorang pemalu, yg jadi roleplay-nya Ustman bin Affan.

    BalasHapus