Persona Intikalia

17 Apr 2015

Gak Ada Tivi Internet Pun Jadi

Televisi memang sudah suatu yang wajar ada di rumah-rumah jaman sekarang. Tapi bagi keluarga saya televisi adalah penyakit. Karena tontonan jaman sekarang jarang banget yang mendidik. Ada televisi di rumah cuma bakal bikin tagihan listrik naik. Jadilah televisi di rumah dijual. Lumayan buat jajan, hehe.


Gak enaknya punya televisi, kita gak bisa semaunya menentukan apa yang ingin kita tonton. Semua terantung pada stasiun televisi, ya iyalah. Emang saya bukan yang punya stasiun televisi, hehe. Alternatif lainya, kami di rumah berlangganan internet. Sebenernya sih ini karena kakak saya kerjanya pakai internet. Jadi saya juga kecipratan bisa pakai. Toh dengan internet lebih banyak lagi informasi yang didapat. Untuk mengetahui berita terbaru saya tinggal ketik situs yang saya inginkan. Dan untuk beberapa situs Islam saya memang sudah berlangganan via email. Jadi gak perlu ke situsnya.

Meski di rumah gak ada televisi saya gak katro-katro amatlah, haha. Masih bisa baca berita terbaru yang memang lagi hot. Malah referensinya lebih banyak karena banyak situs yang bisa dibaca. Memang gak dipungkiri diinternet pun ada juga bahayanya. Hanya saja lebih mudah untuk mencegahnya ketimbang televisi. Dengan adanya internet kita lebih leluasa dengan apa yang ingin kita baca. Kalau gak suka ya jangan buka. Masih banyak pilihan situs lain yang bisa kita nikmati.

Cuma memang harus dikontrol dengan ketat kalau adik saya pegang laptop. Mungkin adek saya gak buka yang aneh-aneh. Tapi tetep aja was-was. Lebih baik didampingi dari pada sampai kecolongan. Aisyah pun sering saya beri tontonan dari Youtube yang isinya acara Hafiz Quran yang pernah tayang di RCTI. Ternyata Aisyah senang sekali mendengarkan orang-orang membaca Quran. Cuma kalau kelamaan buffering biasanya laptopnya dipukulin, haha.

Punya atau gak punya televisi adalah sebuah pilihan. Tapi saya pilih untuk gak punya televisi. Karena saya sudah cukup terhibur dengan adanya koneksi internet di rumah. Jadi untuk apa ada televisi. Toh apa yang ada di televisi juga bisa dibuka dengan internet. Lagi pula saya jadi lebih mudah mengatur adik saya. Kalau ada televisi dia bisa sembarangan nonton. Beda dengan internet yang gak bisa sembarangan dipake. Laptopnya saya beri pasword jadi dia gak bisa sembarangan buka.

Toh saya merasa adik saya jadi lebih banyak hafalan Qurannya dari pada sebelumnya. Karena dia gak punya pikiran untuk nonton. Waktunya bisa dipakai untuk hafalan. Saya pun gak perlu repot jelasin segala macam hal aneh yang kadang muncul di televisi. Yang kadang saya juga bingung jelasin dengan cara halusnya ke adek saya yang masih polos ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar