Persona Intikalia

18 Jun 2015

Tiga Hal yang Mengganggu Tumbuh Kembang Anak Balita

Masa balita merupakan masa rentan terhadap berbagai serangan dari luar, baik kuman penyakit, cuaca, maupun benturan. Bila orangtua kurang berhati-hati dalam menjaga buah hatinya, bisa jadi akan mengalami gangguan tumbuh kembang anak balita. Kenali berbagai gangguan berbahaya berikut ini agar bisa menghindari sedini mungkin.


Penyakit Infeksi

Penyakit infeksi sedang hingga berat dapat mengganggu perkembangan otak buah hati kita. setiap infeksi selalu menimbulkan demam. Nah, demam tinggi inilah yang dapat merusak saraf anak. Bisa saja ketika lahir seorang anak tumbuh dengan normal dan setelah menderita penyakit infeksi jadi idiot.
Anak kecil sering sekali mengalami sakit karena daya tahan tubuhnya belum optimal. Ditambah dengan masa orang dimana buah hati kita suka memasukkan apa saja ke dalam mulutnya. Anak-anak juga belum bisa membedakan mana barang yang bersih dan kotor. Oleh karena itu, orangtua hendaknya memakai deterjen rinso yang ampuh membunuh kuman di pakaian demi kemajuan hidup balita.

Benturan Kepala

Aktivitas anak cenderung lebih banyak dibandingkan orang dewasa. Disisi lain, motoriknya belum sempurna sehingga ia mudah sekali terjatuh. Mungkin kata jatuh atau terbentur merupakan hal yang biasa di dunia anak, menangis sebentar dan kemudian berlarian lagi. Tapi anda harus waspada karena benturan bisa menyebabkan gangguan tumbuh kembangnya.
Benturan di kepala dapat membuat buah hati kita kurang cerdas. Sedangkan bila benturan itu terjadi di tangan atau kaki bisa menyebabkan patah dan hal ii tidak bisa dikembalikan seperti sediakala. Tentu benturan seperti itu sangat mengganggu tumbuh kembang anak balita.

Kurang Gizi

Gangguan kurang gizi ini juga memiliki dampak terhadap tumbuh kembang yang begitu luas. Anak yang kurang gizi lebih mudah terserang penyakit, malas bergerak, dan otaknya kurang berfungsi secara optimal. Orangtua wajib membawa buah hatinya yang berusia di bawha 5 tahun ke posyandu untuk dinilai penambahan berat badan dan tinggi badan. Dari sana akan terlihat apakah anak mengalami tumbuh kembang yang baik atau tidak. Bila terdeteksi mengalami gizi buruk akan diberikan nutrisi dari puskesmas setempat untuk meningkatkan kemajuan hidup balita.

1 komentar:

  1. bapak siaga nih hebat :) suami juga harus ikut serta dalam memperhatikan tumbuh kembang anak ya

    BalasHapus