Persona Intikalia

2 Agu 2015

Pacaran di Keramaian

Beberapa waktu lalu saya memang menjadwalkan ulang rencana kami untuk pacaran. Soalnya waktu itu gagal gara-gara suatu hal. Akhirnya setelah ketemu waktu yang pas kami pacaran lagi kayak anak ABG, hehe. Saya juga gak tahu sebenernya pacaran itu apa harus hang out keluar atau sekedar berduan. Pokoknya kalau kami pergi berdua untuk suatu keperluan kami gak menyebutnya pacaran. Karena biasanya kalau pergi untuk keperluan tertentu kami gak pernah makan di luar. Jadi definisi pacaran untuk kami adalah makan di luar berduan, hehe.

Minggu lalu kami pacaran di pusat perbelanjaan yang cukup terkenal di Purwokerto, namanya Moro. Di Purwokerto, Moro emang kadang disebut mall. Tapi buat saya Moro masih belum seperti mall. Lebih mirip pusat perbelanjaan yang serba ada. Di Moro kami berdua hanya makan burger dan minum fresh tea dan minute maid nutriboost. Lalu kami juga gak lupa bawain oleh-oleh untuk yang di rumah. Karena stand burger waktu itu dekat dengan stan pukis, akhirnya kami beli sepuluh buah pukis dan bikang untuk orang di rumah. Aisyah juga seneng banget kalau makan pukis ini.

Satu buah pukis dibandrol dengan harga dua ribu lima ratus rupiah. Memang sih agak mahal kalau dibandingkan dengan pukis yang ada di tempat lainnya. Tapi kalau untuk masalah rasa, pukis di Moro ini menurut saya lebih enak. Saat itu memang Moro sedang ramai pengunjung. Kami hampir gak dapat tempat duduk untuk makan burger. Saat dapat tempat duduk ternyata udah ada orangnya. Jadi kami berbagi dengan pengunjung lain. Jadinya pacaran kali ini gak afdol deh, hehe.

Sepertinya memang kesalahan bersar datang ke Moro saat waktu liburan. Saya dan suami bukan orang yang suka ikutan nrimbung dikeramaian. Jadi kami merasa gak nyaman banget saat itu. Sebenarnya kami memilih Moro untuk hang out karena kami bukan cuma mau makan berdua tapi juga ada keperluan untuk beli pelengkapan bayi yang belum lengkap. Waktu mengirimkan paket sepertinya mertua saya lupa memabawakan handuk untuk adik Aisyah. Jadi mau gak mau beli di sini. Gak mungkin juga minta mertua ngirimin handuk doang.

Saat perjalanan pulang saya tanya suami apa sudah puas pacarannya. Ternyata masih belum juga. Masih pengen pacaran lagi tapi jangan di tempat yang ramai seperti itu. Mungkin kalau sudah bukan liburan tempat perbelanjaan atau cafe-cafe gak akan seramai ini. Jadi bisa lebih nyaman, hanya saja masalahnya apakah saat itu saya udah melahirkan atau belum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar