Persona Intikalia

29 Des 2017

Mengenal Gaya Post Modern dalam Desain Furniture Modern


Seorang arsitek ternama, Charles A. Jencks, telah menyusun suatu klasifikasi gaya postmodern dalam lingkup arsitektur, yang kemudian juga menular pada desain furniture. Menurut Jencks, gaya postmodern mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
  • Berkode Ganda (double coding)
  • Berbentuk semiotika
  • Rumit (kompleks)
  • Punya arti semiotika-semantik
  • Menggunakan hiasan
  • Metafora
  • Simbolik
  • Berfungsi campuran
  • Kontekstual

Dalam konteks budaya postmodern, konsep desain yang paling dihindari adalah furniture modern yang bersifat produksi massal, rasional, dan kaku. Sebagai gantinya diajukan desain furniture yang didominasi oleh unsur lokal, spesifik, individual, dan asosiatif. Akibatnya muncul sebuah konflik yang mendudukkan desain furniutre postmodern sebagai karya irasional, emosional, ekspresif, puitik dan terkesan bermain-main. Bahkan pada tingkat metodologis, desain furniture postmodern dianggap anti estetika dan juga dianggap tidak memiliki metodologi. Namun pada kenyataannya, justru nilai-nilai rasional, kerangka analisis dan metodologis itulah yang diolah dan didekonstruksi oleh konsep postmodern menjadi bentuk metafora.

Desain furniture postmodern diciptakan dengan nilai simbolik yang dapat mengasosiasikan kemegahan, kemewahan, keangkuhan, keindahan, kenyamanan, keamanan, status sosial, pemberontakan, bahkan citra dari pemiliknya. Arsitekturnya dapat pula dipertiimbangkan pada berbagai tataran yang berbeda, mulai dari tataran fisik, mekanik, ekonomis, sosial, bahkan semantik. Dipandang dari sudut tataran semantik, desain furniture modern tidak hanya objek semata, melainkan juga sebagai suatu unit kultural yang termasuk dalam unsur-unsur budaya yang kompleks.

Dalam pengamatan Jencks tersebut, dapat disimpulkan bahwa arsitektur postmodern dilatarbelakangi oleh cara-cara baru dalam menyampaikan aspek estetika, yaitu melalui teknik berkomunikasi dengan memanfaatkan simbol-simbol bahasa visual. Semua aspek mengikuti kaidah-kaidah kebahasaan yang sarat dengan istilah linguistik, sehingga diperlukan keluasan interprestasi terhadap suatu makna dari tanda-tanda. Esensinya bahwa desain furniture postmodern selalu 'bermain-main' dengan bentuk dan makna, dengan mengikuti irama bahasa (linguistik). Dalam konteks desain, bahasa yang dimaksud adalah bahasa visual atau bahasa rupa. Gaya desain furniture postmodern yang sudah dikenal di dunia antara lain gaya Memphis dan gaya Neo Furniture.

Prinsip umum yang dianut oleh gaya desain furniture postmodern ini adalah fungsi mengikuti permainan bentuk, atau fungsi bermain-main dengan bahasa bentuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar