Persona Intikalia

Sepatah Kata

Blog ini adalah sebuah apresiasi dari letupan cita-citaku untuk menguasai dunia. Entah itu dunia apa. Alasan blog ini dibuat hanyalah murni untuk kesenangan pribadi tanpa mempertimbangkan beban moral ataupun nilai-nilai yang ada di masyarakat. Di blog ini, akan banyak ditemukan ketimpangan-ketimpangan yang amat tabu di masyarakat. Karena hal inilah kami menamakan blog ini blog intikali. 'Out of The Box', mungkin kata itulah yang cocok untuk blog ini. Blog ini keluar dari kebiasaan-kebiasaan blog-blog lainnya yang cenderung pada nuansa yang mendominasi blog tersebut. Misalnya: blog teknologi selalu membahas teknologi saja di dalamnya, blog Ubuntu selalu membahas seluk-beluk yang berkaitan dengan Ubuntu. Sedangkan dalam blog ini, akan ditemukan postingan-postingan yang seakan satu dengan lainnya tak memiliki kaitan-kaitan.

Blog ini ku buat khusus aku persembahkan untuk sesuatu yang aku malu menyebutkannya. Hehehe ... biarlah aku menyimpannya meskipun dia tak 'kan pernah tahu bahwa aku ada atau tidak. Nikmatilah segala sesuatu yang ada di blog ini. Lalu cobalah simpulkan sendiri bagaimana intikali itu. Memang yang perlu kau dapatkan adalah bagaimana intikali itu mempengaruhi hidupmu bukan mencari tahu apa itu intikali. Karena dengan pencarian yang seperti itu, kau hanya menghabiskan hidupmu untuk sebuah pencarian saja. Yang digapai dari hidup ini adalah sebuah pencapaian bukan pencarian. Nikamatilah intikali, maka secara tak sadar kau akan mudah dalam memahaminya. Seperti ketika kau merasakan air yang dingin yang kau sentuh dengan tanganmu. Bayangkan saja, ketika kau melihat air -- maka kau pun bingung untuk mendeskripsikannya karena kau belum merasakannya. Begitu pula ketika kau telah menyentuhnya, kau akan bingung juga mendeskripsikannya. Karena ketika kau telah merasakan kenikmatan, maka kau akan kesulitan untuk membicarakan kenikmatan itu. Begitu pula intikali. Bahkan, intikali lebih rumit daripada itu, ketika air kita pegang maka kita bisa mengajarkannya pada orang lain untuk merasakan air itu dengan memberikan air padanya. Sedangkan intikali, bagaimana aku mengajarkannya kepada orang lain sedangkan media untuk mentransmisikan hanyalah sebuah kata-kata yang mungkin tak semua orang bisa memahaminya.