Sumber gambar: http://fc06.deviantart.net/fs16/f/2007/198/7/1/PLS_OSPEK_MOS_by_deholicc.jpg
Sehubungan dengan dekatnya dilaksanakannya MOS di sekolah-sekolah, saya pun memberanikan diri untuk unjuk pendapat tentang MOS menurut diriku yang kritis ini, hahaha. Mengapa aku beri judul "Pendewasaan Kilat" entri kali ini dan apakah benar sesungguhnya MOS itu membuat seseorang itu menjadi dewasa. Mari tilik pemaparan diriku yang kritis ini.
Sebelum saya membahas apakah MOS itu membuat seseorang itu menjadi dewasa, marilah kita bahas apa yang dimaksud dengan dewasa tersebut. Dewasa secara bahasa berkaitan dengan umur seseorang. Di Jepang dianggap dewasa jika umur seseorang di atas 18 tahun. Namun, yang kita bahas di sini bukanlah dewasa menurut bahasa, namun dewasa menurut makna. Dikatakan dewasa jika seseorang itu dapat membedakan yang benar dan yang salah. Mengapa harus begitu? Karena orang dewasa dikaitkan dengan tanggung jawab terhadap dirinya maupun orang yang berada dalam naungannya.
Lantas, apakah benar MOS itu sebuah cara untuk menjadikan seorang yang baru lulus dari SMP akan menjadi seorang siswa SMA yang dewasa? Mari kita tilik pengalaman saya sendiri, gan!
Ketika dulu saya baru masuk SMA dan mendapatkan MOS dari SMA saya yang katanya MOS itu adalah sebuah pendewasaan awal dari karakteristik SMP yang anak mama menjadi seorang anak SMA yang bisa mandiri (harapannya sih gitu). Namun, coba kita lihat lagi konten yang terdapat dalam MOS itu sendiri. Apakah itu sebuah cara untuk membuat seorang menjadi mandiri? Yang terlihat malah sebuah balas dendam kepada junior dan pembodohan dengan memakai atribut yang aneh dan terkadang juga harus melakukan sesuatu yang sedikit tolol. Apa itu yang dinamakan dewasa?
OK, kenapa ga berontak gan ketika diholo-holo sama senior? Ya meskipun uda melakukan pembelaan, tapi ingat sebuah peraturan yang dibuat oleh penyelenggara MOS. Pasal satu, Senior selalu benar. Pasal dua, jika Senior salah, maka kembali ke pasal satu. Hahaha, betapa kacaunya pasal ini. Apakah itu yang akan membuat dewasa?
Selama ini, saya yang pernah menjadi anggota MOS dan juga pernah menjadi panitia MOS amatlah tahu bagaimana dan apa sebenarnya yang ada dalam MOS. Intinya adalah Senior senang. Masalah Junior dapat dewasa atau tidak itu dikembalikan kepada setiap personalnya. Hahahah !!!
Silakan komentar atau share MOS agan-agan ketika agan-agan dulu di SMA. Uda aku sediain kotak di bawah tuh. Tinggal tulis komentarnya aja :D
9 Jul 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
saya ga suka MOs... konyol.... jadi dewasa karena MOS? menjadi dewasa itu ditandai dengan perubahan fisik dan juga bertambahnya pengalaman
BalasHapusga perlu ikuta2an MOS
*MOS memang ajang balas dendam senior kpd juniornya
hahah ... bener tuh bang r10
BalasHapusane juga ga setuju dengan sistem yang seperti itu
sebetulnya tidak perlu adanya MOS
BalasHapustapi anehnya tetap saja diadakan ... dasar Indonesia !!!
BalasHapushahaha :D
MOS = bodoh = gx berguna = konyol = gx setuju
BalasHapusnice article, slam knal
BalasHapussalam kenal juga mas azis :-)
BalasHapusKarena sudah tradisi, jadi hanya bisa mengikutinya saja bagi siswa yunior. Toh, selama manfaat masih lebih besar dari mudorat, it's ok.
BalasHapustapi kayaknya madorotnya lebih besar :P
BalasHapuslike a wheel... someday u can up... someday you down...
BalasHapussame like MOS (what's the meaning?) i think...
MOS is Masa Orientasi Siswa
BalasHapusselama MOS dipakae sbg pengenalan lingkungan barunya (g pke bentak2/ nyuruh seenak udelnya senior) itu bagus....apalg klo ada permainan yg bs membentuk rasa solidaritas dan empati...^_^...
BalasHapuskunjungi balik jhon punyaqw hehe
bagus juga saran ente gan :P
BalasHapusudah lupa gue hehehehhe soalnya mosnya 10 tahun yang lalu :D
BalasHapuslama banget om
Hapusmasa mos ku super kelam mas john
BalasHapuskelam piye bim? :D
Hapus