Persona Intikalia

5 Jan 2011

Menjadi Orang Baik

Saya pikir, jaman sekarang ini menjadi orang baik adalah pilihan yang melelahkan. Saat ini kata baik tak lagi berhadap-hadapan dengan kata jahat. Kata baik beranonim dengan kata realistis.

Udah...yang realistis aja. Kalau terlalu jujur, mana mungkin berhasil! Kalau jadi orang baik, bisa kere kau!”. Sering, kan mendengar kalimat semacam ini?


Menjadi baik adalah menjadi tidak realistis. Tidak praktis. Melangit dan idealis. Dan karenanya melelahkan. Apalagi sekarang ini pengertian baik dan jahat semakin bercampur baur. Apa yang dulu dianggap baik bisa saja sekarang dinilai jahat. Apa yang dulu dianggap jahat, sekarang bisa saja disepakati baik.

Sebagian orang bisa mengklaim perbuatan jahatnya sebagai perbuatan baik. Setiap kelompok punya kitab sendiri untuk mendefinisikan apa itu baik dan apa itu jahat. Kadang niat menjadi baik malah membuat kita tersesat dalam pengertian baik-buruk yang tumpang tindih. Alih-alih menjadi lebih baik, kita malah dibikin letih.

Ada saat dimana kita tiba-tiba disergap oleh sebuah pertanyaan: "Kenapa aku harus menjadi orang baik?"

Disaat menjadi realistis jauh lebih mudah daripada menjadi baik, mengapa kita masih mau berlelah-lelah menjadi orang baik? Menjadi orang jujur? Menjadi orang yang peduli? Mengapa sesekali kita membiarkan diri kita dirugikan? Mengapa kita mau berkorban? Mengapa kita harus tersenyum saat berpapasan dengan orang lain?

Mengapa kita mau beramah-ramah pada orang yang baru kita kenal? Mengapa kita memilih mengembalikan barang yang kita temukan? Mengapa kita mau duduk manis mendengar keluh kesah orang lain? Padahal niat baik kita belum tentu dimengerti. Padahal kebaikan kita bisa saja dihirup sepi. Padahal perbuatan baik bisa membuat kita ribet sendiri. Padahal kadang membuat kita merugi. Kadang kebaikan kita dimanfaatkan orang lain.

Tetap saja kita tak pernah bosan berbuat baik. Meski usaha keras kita kadang sia-sia, tapi kita masih saja bisa tersenyum. Oke, kadang kita berbuat jahat. Memangnya siapa pula yang tak pernah berbuat jahat? Tapi saya rasa ini disebabkan karena berbuat jahat/realistis memang jauh lebih gampang daripada berbuat baik. Menjadi tak jujur jauh lebih menguntungkan daripada jujur. Marah-marah jauh lebih gampang daripada tersenyum. Balas dendam jauh lebih mudah daripada ikhlas.

Berbuat baik itu lebih menantang. Meski kadang kita merugi, berbuat baik bisa membuat kita lega. Berbuat baik memberi kita perasaan menang. Dan mereka yang berbuat baik adalah para pemenang. Mereka tidaklah bodoh. Mereka menang, itu saja!



14 komentar:

  1. menjadi orang baik itu ga salah ko . malah jadi orang baik itu suatu tantangan idup

    BalasHapus
  2. @nyanyan: bener banget

    @Huda Tula: akhirnya om memulai menulis juga di Persona Intikalia

    BalasHapus
  3. di sebuah seminar esq gue pernah dikasi tau tentang zero condition, dimana kita menentukan sesuatu bukan dengan otak, tapi dengan hati nurani. jadi sama sekali ga make otak, cuma tanya aja ke lubuk hati yang paling dalam. dari sini, setiap orang gue pikir akan sama dalam mengartikan kebaikan yang sesungguhnya. :)

    BalasHapus
  4. wah ... aku juga pernah ikutan ESQ om :D
    ESQ isinya nangis melulu :)

    BalasHapus
  5. Menjadi orang baik itu menyenangkan buat saya. Akan dapat banyak kemudahan menyelesaikan masalah. Syaratnya rajin berdoa, berprasangka baik pada Allah.

    Bisa dibaca di The Secret, Quantum Ikhlas, buku-bukunya pak Yusuf Mansyur, atau blog saya...

    BalasHapus
  6. Bahasanya khas HUDA TULA bangeet.. tanpa liat penulisnya tadi udah nyangka sih kalo Huda yang nulis.
    jadi inget my name is khan.. di dunia ini cuman ada 2 tipe orang. Baik dan jahat.. pilih satu, tidak bisa keduanya

    BalasHapus
  7. @ Gaphe. Baik di dunia belum tentu selamat di akhirat.

    @ John, belum tertarik ESQ, kecuali ada yg bayarin, hehehe. Sudah sering nangis dan tiap kali baca hadits seakan-akan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan langsung. Bicara dengan nada rendah, menggetarkan dikelilingi sahabat-sahabat beliau yang menghapalkan segala ucapan dan tindakan beliau

    BalasHapus
  8. itu saja ane disuruh ma ITS, kalo ga ya ga bakal bayar uang segitulah buat acara yang kayak gituan :D

    BalasHapus
  9. bukan hanya menjadi orang baik, orang jujur juga sedang dibutuhkan negeri ini john :D

    BalasHapus
  10. tambah mantep aja ni tulisan bang jhon
    maju terus jd org baik pantang mundur

    BalasHapus
  11. @r10: kita kehabisan stok orang jujur

    @kalyabiz: itu bukan tulisan saya, itu tulisan om Huda :)

    BalasHapus
  12. terkdang tanpa sadar kita merasakan melakukan hal yg baik itu menjadi beban...tapi itu semestinya segera kita hilangkan dari pikiran kita karena menyangkut keikhlasan..bisa2 kita bakalan gak dapat pahala beribadah...hehee...

    BalasHapus
  13. audgh,, barus empat blogging lagi
    lagi sibuk di dunia sebelah (sebelah mana?)

    jd pengen nulis lagi... :')

    BalasHapus
  14. hahha ... silakan nulis lagi di sini :P

    BalasHapus