Pada tahun akhir tahun 2009, saudaraku mendirikan sebuah badan usaha kecil-kecilan dan mendaftarkannya ke dinas perindustrian atau entah apa itu namanya. Pada saat itu tidak satupun orang di keluargaku yang mengerti tentang pembayaran pajak, sehingga kami harus meminta bantuan seorang agen ('makelar' diperhalus) untuk mengurus pajak perusahaan milik saudaraku yang baru berdiri dengan bayaran 5-digit rupiah sebagai bayaran imbalan bagi si agen untuk menyelesaikan urusan SPT tahun 2010. Hebatnya, tanpa mengetahui kondisi keuangan perusahaan milik kakakku dia bisa membuat sebuah laporan tahunan! lebih hebatnya lagi, di laporan itu tertulis kalo perusahaan milik saudaraku belum dapat meraup untung sehingga menyatakan kalau perusahaan tersebut belum layak untuk membayarkan pajak tahunan.
Untuk tahun 2011, saudaraku memutuskan untuk menyelesaikan sendiri urusan pajak perusahaannya. Aku disuruh ikut membantu, jadi aku mulai menggali ilmu yang terkait. Aku memutuskan untuk langsung untuk langsung pergi ke kantor pajak berharap bisa mendapatkan cara cepat untuk mengetahui urusan ini. Di sana aku dipertemukan dengan staff yang bertanggung jawab, dan bukannya diberi jawaban tentang pertanyaan yang kuajukan, petugas tersebutnya hanya menjawab:
"Wahh... kalo ngurus begitu mas bakal kerepotan... lebih baik mas menghubungi nomor ini...", sambil memberikan kartu nama sebuah seorang makelar, err... agen yang spesialis di bidang itu. Tentu saja aku langsung membuang kartu nama tersebut setelah keluar dari gedung.
Mendekati deadline pelaporan saat itu, ternyata saudaraku berhasil lebih dahulu menyelesaikan pelaporan pajak. Dengan demikian urusan pajak tahun 2011 telah selesai.
Tahun ini, pada minggu ke-2 bulan Maret, saudaraku memberikan setumpuk surat-surat yang diperlukan untuk pelaporan pajak. Penasaran dengan cara pengisian formulir-formulir tersebut aku meminta saudaraku untuk mengajarkanku.
Saudara: "Emboh gak ngerti aku yok opo cara sing bener kanggo ngisi formulir-formulir iku... aku cuman ngelebokno ongko-ongko ngawur, pokok neng bagian hasil akhir pajek sing mesti dibayar iku ongkone mesti masuk akal. Nggak ado-ado teko harga pasaran."
Aku : "Nggak onok masalah tah, sampeyan ngisine ngawur koyok ngono?"
Saudara: "Sing pertama mbiyen makelare ngarang pelaporane ae iso lolos kok. Taon wingi aku yo ngisi asal-asalan koyok ngene toh nggak onok masalah sampek saiki"
Mengetahui semua kenyataan itu aku hanya bisa pasang wajah speechless.
Speechless |
Mau juga tulisan/curhatan kamu diterbitkan di blog ini? Kirim saja tulisanmu melalui email ke jindego[dot]13xy[at]yahoo[dot]co[dot]id.
itu petugas pajak yg ngasih kartu nama makelar maksudnya apaan??sengaja nyuruh nyiliwang ngurus pajaknya ya??apa jgn2 dia germo makelarnya lagi :O
BalasHapussepertinya masih banyak makelar pajak yg berseliwetan ya
BalasHapushemmm... profil pejabat di indonesia =.=
BalasHapuskebanyakan kok negatif.. hadeh...
@Annisa Solikha: wekeek ... ada2 aja germo makelar :P
BalasHapus@Lidya: begitulah mbak :)
@Arif Khumaidi: ya mau gimana lagi :D
aduh jujur aku gak ngerti isi percakapan diatas? transletin dong?
BalasHapushem gitu ya,,
BalasHapussekarang mah susah buat nemuin petugas yang jujur,, dan itu menghambat kita buat jujur...
ya itulah indonesia raya :D
#peace
hem satu lagi kalo gak gitu mereka gak bakalan cepet kaya john,,,
BalasHapussorry bukannya bermaksud apa-apa nih john,,
@Obat: wekeke :D
BalasHapus@Cara Aman: memang sih
@iwan: di google translate coba :P
untung aku pengangguran ..ga bayar pajak :p
BalasHapus#kalau nanti blogger diminta bayar pajak aku ga tahu deh, monetize aja masih gagal
@Djangkies: wew .. asyik benar :D
BalasHapus@R10: ya mungkin belum waktunya berhasil yo :)
masih bnyak makelar pajak ya ternyata :D
BalasHapusjaman sekarang citra penjabat lebih mengara ke hal2 yang nggk positif :(
BalasHapus@the-netwerk: begitulah :D
BalasHapus@hajarabis: ya .. mau gimana lagi :)
sorry john OOt,, uang pajak selama ini di kemanain ya john ?
BalasHapuswah saya kurang tahu
BalasHapussaya bukan orang pajak LOL
Ah, setuju2. Taun ini pertama kalinya aq lapor SPT Tahunan. Petugas informasinya gak banget deh. Udah wajahnya lungset, g ada senyumnya blas, orang tanya malah diketawain dan ngasih infonya b bener2 gak jelas banget. Minta petunjuk malah jadi bingung.
BalasHapushahah ... itulah negeri ini :D
BalasHapus