Persona Intikalia

22 Okt 2015

Perempuan Memang Gak Suka Poligami

Pagi-pagi nulis gini gara-gara blogwalking ke blog cewek yang nulis tentang poligami. Kebanyakan perempuan memang gak suka dipoligami. Saya juga gak suka sih. Tapi saya sama suami suka iseng ngobroling tentang poliami. Tahu gak sih sebenarnya laki-laki itu juga berat menjalankan poligami. Bukan hanya dari sisi perempuan saja. Justru laki-laki lebih berat lagi karena banyak tanggung jawabnya.

Kalau saja poligami itu gak diperbolehkan dalam Islam niscaya saya juga bakal menghalangi suami poligami. Masalahnya poligami itu hak suami yang sudah ditetapkan dalam Islam. Jadi mau gak mau nerima. Kepaksa? Ya lumayan kepaksa sih. Cuma keinget kalau kita gak boleh mencintai sesuatu lebih dari mencintai Alloh dan RasulNya. Jadi anggaplah gak cinta sama suami. Ngaco banget, hehe. Ya anggap saja kalau kita itu citanya sama Alloh. Jadi walau suami dibagi-bagi gak masalah, kan gak cinta *malah tambah ngaco lagi*.

Kebanyakan yang menentang poligami pasti dari kalangan perempuan. Ya, iyalah, kan perempuan yang dimadu. Saya sebagai perempuan mengerti kenapa perempuan gak mau dipoligami. Perempuan itu sukanya mendominasi. Kalau ada madunya berarti ada saingan dong. Itulah mengapa banyak perempuan oplasi plastik. Soalnya mereka pengen dibilang paling cantik ketimbang prempuan lain.

Saya bukannya mau bilang saya siap dipoligami yah. Kalau sekarang sih gak siap banget, suami juga gak siap sih, haha. Makannya kalau lagi bete suka nyuruh-nyuruh suami nikah lagi soalnya kayaknya gak mungkin nikah lagi dalam waktu dekat, haha. Padahal kalau suami beneran nikah lagi nangis bombay, hehe.

Tapi kalau lagi akur kami ngomongin poligaminya sambil santai. Mikirin kalau punya istri lagi pengennya satu rumah atau beda rumah. Saya lebih suka beda rumah aja. Bukan karena gak suka sama istri satunya. Tapi kayaknya bakalan gak kuat kalau lihat suami lagi sama yang satunya sedangkan saya lagi nyuci. Bisa-bisa saya minum air cucian #eh.

Anehnya, laki-laki itu kalau dibolehin poligami justru malah lebih cinta loh. Dan bikin dia berpikir apa beneran mau poligami istrinya. Kalau dilarang malah penasaran dan pengen nyoba. Kayak Aisyah aja, kalau dibilang jangan malah sengaja dilakuin, haha.

Meski memang sih kebanyakan perempuan gak mungkin bisa ngomongin poligami dengan santai bersama suami. Kebanyakan pasti kebakaran jenggot padahal gak punya jenggot. Dulu waktu awal nikah juga saya gitu tapi karena terlalu sering ngomongin poligami jadi bosen, haha. Kalau sekarang ngomongin poligami santai aja, malah kadang jadi bercanda dan ngakak bareng.

7 komentar:

  1. haha. poligami memang bahasan sensitif ya.

    BalasHapus
  2. iya mbak pastinya aku juga gak mau kalau di suruh milih :)

    BalasHapus
  3. Aku jadi paham...cara mengecek keaslian suatu "madu" adalah dengan membawanya ke rumah lalu dikenalin ke istri. Kalau istri marah berarti itu "madu" asli #aha

    BalasHapus