Sebagai orang tua yang kepengennya anaknya jadi orang pinter, uhuk. Orang pinter beneran ya, bukan "orang pinter", hehe. Memang saya berusaha mengenalkan Aisyah pada banyak hal. Seperti huruf alphabet, angka, huruf hijaiyah dan banyak lagi. Tapi karena memang umurnya masih baru tiga tahun, jadi saya gak memaksakan Aisyah membaca. Tapi seenggaknya Aisyah sudah bisa berhitung meski kalau berhitung kadang ngaco kadang urut atau malah angka sembilan gak disebut, tahu-tahu angka sepuluh, haha.
Masalah warna juga kadang masih random banget. Maklum sih karena warna kan banyak banget, meski katanya biru, birunya bisa beda-beda kan. Kadang Aisyah bilang ini hijau emang sih kayak hijau tapi lebih tepatnya warna kuning kehijauan. Jadi masalah warna ini masih membingungkan bagi Aisyah.
Tapi bagi saya belajar membaca atau menulis itu bisa dilakukan pelan-pelan saja. Saya gak mau bikin Aisyah jadi stres karena dipaksa belajar. Saya ingin dia bisa karena dia ingin bisa, bukan sekedar dipaksa. Kerasa banget, belajar dengan paksaan dengan belajar karena keinginan sendiri itu beda banget. Kalau memang ingin belajar sendiri belajarnya jadi beda, lebih senang. Saya sebagai orang tua mengarahkan, supaya dia ingin belajar tentu dengan cara yang baik.
Cara mengajar anak membaca dan menulis memang gak bisa kaku. Dan tiap anak gak bisa disamakan. Ada yang pemahamannya cepat ada yang lambat. Kalau bisa jangan dibandingkan dengan anak lainnya, nanti anaknya bisa sakit hati, hihi.
Kalau Aisyah sendiri memang kalau diajarin seperti gak memperhatikan. Tapi entah kok ya nanti tiba-tiba dia bisa menyebutkan angka dan hurufnya dengan benar. Pokoknya mau didengarkan atau gak, saya nyerocos aja, siapa tahu sebenarnya Aisyah juga mendengarkan.
Berhubung Aisyah memang sudah tiga tahun, dari sekarang saya memang punya rencana untuk lebih intensif mengajari Aisyah huruf alphabet maupun hijaiya. Tentu dengan cara yang menyenangkan, bukan dengan cara yang monoton. Apalagi banyak banget kan permainan edukasi yang mendukung untuk belajar dengan menyenangkan. Aisyah juga rencananya gak dimasukin ke TK sih. Pengennya diajarin sendiri aja. Biar bisa kekontrol penuh dulu. Nanti lihat lagi kalau Aisyah sudah masuk usia tujuh tahun, kira-kira suka sekolah formal atau gak.
Kadang memang iri sih lihat anak sekecil Aisyah ada yang sudah bisa baca alphabet. Tapi saya gak mau seperti itu, biarlah gak masalah meski belum hafal huruf. Pokoknya anaknya bahagia dan gak stres.
19 Mar 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Anak enaknya diajak main, sambil belajar. Biasanya cepat nangkapnya
BalasHapusPonakanku kmarin ngaku pusing waktu jilid ngajinya naik. Blm lima tahun dan ya suka main sih
BalasHapus