Laila ... lirih ku hela namamu
ku puja ... ku puji ... mungkin hingga ku mati
Pastaskah aku mencintaimu ...
jika aku hanya apatis seperti ini
Ingin ku sentuh tanganmu dengan lembut
walau ... jika ku 'kan mati karenanya
Oh ... Laila
Semerbak tatapan mu nan menawan
cinta nafsu dalam tubuh bergelora
meracuni otakku yang sudah lama tersyubhat
Senyumlah padaku sekali saja
walau itu hanya sementara
walau itu hanya palsu belaka
Senyumlah ...
Ku lumuri otakku 'tuk pikirkanmu
Ku lumuri hatiku 'tuk cintaimu
Menolehlah padaku, Laila
Aku ingin melihat pipimu
Jika tidak ...
Bunuh sajalah aku
dengan rasa bencimu padaku
itu lebih aku sukai
daripada kau tak peduli padaku
Terlalu naif ...
Jika aku harus memaksamu cintai ku
siapa aku?
Aku hanyalah intikalis kiri
Yang ke sana ke mari
menjajakan cinta palsu
Yang ke sana ke mari
berpuisi gila tiada arti
Cukuplah kau ...
mengatakan padaku
"MATI!"
Lalu semua musnah dari otakku
Harapan ...
Cinta ...
Hawa ...
Nyawa ...
johnterro
dalam keintikaliannya menggila
Tidak ada komentar:
Posting Komentar