Persona Intikalia

20 Okt 2010

Manajemen Menulis dan Sinkronisasi Tulisan

Pernahkah Anda menulis sesuatu yang terkadang membuat Anda kurang percaya diri dengan tulisan Anda tersebut? Sudah pasti pernah bagi orang yang sering menulis. Apalagi blogger, mereka sering sekali menulis, namun ada juga blogger yang hanya menyalin dan menempel saja. Saya tidak membahas blogger macam menyalin dan menempel saja pekerjaannya. Di sini, saya membahas tentang manajemen menulis dan sinkronisasi tulisan.

Salah satu cara untuk memperbaiki manajemen menulis adalah meninjau ulang apa yang kita tulis. Apakah sudah sesuai pemilihan kata (diksi). Jika sudah, kemudian cek antarkalimat, apakah ada ketidaksinkronan antarkalimat tersebut. Jika beres, kemudian cek pada penghubung antarparagraf. Jika itu sudah terpenuhi, apakah tulisan yang Anda buat itu sesuai dengan tema yang sebelumnya Anda ingin ungkapkan. Jika telah cocok semua, maka hampir mendekati sempurna tulisan Anda.

Dalam manajemen menulis, ada yang disebut dengan memainkan perasaan pembaca. Jika tulisan Anda dapat merubah mimik para pembacanya, maka Anda telah berhasil. Salah satu permainan perasaan dengan mengubah ekspresi tulisan Anda. Contohnya, ketika Anda merasa senang yang seharusnya dilambangkan dengan :D malah diubah dengan T_T yang menandakan sedih. Begitu juga, ketika Anda ingin mengekspresikan kekecewaan yang seharusnya dilambangkan dengan :( malah diubah dengan :). Dipastikan banyak orang yang kebingungan membaca tulisan Anda. Pembaca yang kritis akan memberi saran pada Anda.

Manajemen ini juga bisa digunakan untuk mengecoh pengunjung yang melakukan over speed reading. Hehehe ... ini bisa dideteksi dari komentarnya T_T

11 komentar:

  1. gw ga pake pengecoh apa pun, tetep aja nemuin over fast reader. bikin sebel dan bingung dengan komen dia sendiri. kadang suka ketawa sendiri sih ngeliatnya, ghahaha T_T.

    BalasHapus
  2. hahah ... ternyata agan ReBorn juga menerapkan asinkronisasi dengan ekspresi T_T padahal lagi ketiwi

    BalasHapus
  3. widih, langsung di balen komen gw :). lu ga kerja, sob? apa masih kuliah?

    BalasHapus
  4. Menulis, lalu setelah menulis jadi tak percaya diri? Hmm..sering hehe

    Yup, menulis bagi saya adalah melatih nalar, bagaimana menyampaikan suatu ide dengan runut. Biasanya saya mengawali dengan gambaran besar, bagian tengah diisi dgn permasalahan, dan akhiri dgn opini sendiri, finally jika ingin mengajak diskusi pembacanya ya tinggal beri kalimat pancingan di akhir artikel.. that's it.

    Masalah manajemen perasaan pembaca, waah tu butuh feeling seniman yang tinggi..haha

    BalasHapus
  5. @ReBorn: ane kuliah gan ... nih lagi kosong ... cuma lagi ngerjain tugas ajah :D

    @Darin: begitulah ... semua penulis adalah seniman tak terlihat :D

    BalasHapus
  6. ga buat tentang manajemen pemilihan cerita john?? aku butuh buat nentuin mau nulis apa ke blog..

    maksudnya biar postingku berkualitas gitu..

    BalasHapus
  7. sebenernya lucu juga ketika kasih emoticon salah-salah gitu, jadi kesannya aneh..misal SEMANGAAAT YAAA :(
    hehehe... kalo nunggu pede baru mau nulis ya nggak jadi-jadi tulisannya.

    BalasHapus
  8. berarti kaLau pengunjung yang menggunakan tehnik "over speed reading", hanya akan berkomentar seperti ini yah Om. hehehe...

    BalasHapus
  9. begitulah om ... (lagi2 muncul kata "begitulah om") ... wekeke

    BalasHapus