Bagaimanakah, kenapa saya menganggapnya begitu? Pernahkah Anda bertemu dengan orang yang ikutan jadi anggota JIL (Jaringan Islam Liberal)? Semoga saja Anda tidak bertemu dengannya. Sayangnya, mereka yang mengatakan diri mereka Liberal ternyata hanya bualan palsu mereka belaka. Mereka menjilat ludah mereka sendiri. Berikut adalah sedikit penggambaran tentang mereka.
JIL: Hey, John.
John: Ya, JIL, ada apa?
JIL: John, menurut kamu kebenaran itu ada berapa? 1 atau banyak.
John: Ya 1. Emang kamu ga tahu tentang itu?
JIL: Salah John. Kebenaran itu ada banyak.
John: Kug bisa?
JIL: Buktinya di Indonesia ada banyak agama dan semuanya benar. Itu menandakan kebenaran itu ada banyak.
John: Secara naluri, hanya ada satu kebenaran. Dari sekian banyak agama di Indonesia pastilah ada satu yang benar, lainnya salah bung.
JIL: Ya ga bisa John. Buktinya pemerintah mengiyakan.
John: Ya itu kan pemerintah cari aman.
JIL: Ya tetap ga bisa, John. Kebenaran itu ada banyak.
John: Ya kalo kamu menganggap kebenaran itu banyak seharusnya kamu tidak menyalahkan pendapatku tentang kebenaran ada satu.
JIL: La kug bisa?
John; Ya jelas dong, katanya kebenaran ada banyak, ya kamu ga boleh menyalahkan aku. Toh kan katamu kebenaran ada banyak. Berarti pendapatku kan berhak untuk kau anggap benar juga.
(kemudian si JIL diam dan berlalu dari mukaku)
.Sayangnya, tak semua orang itu gampang mengakui kekalahannya dalam berpendapat. Jika mereka benar-benar Liberal, maka mereka tak 'kan pernah berani menyalahkan pendapat orang lain. Karena mereka Liberal yang mendukung kebenaran ada banyak. Namun, faktanya mereka tetap saja menggugat Islam. Padahal mereka menamakan dirinya Jaringan Islam Liberal. Ah, sungguh aneh mereka (JIL). Jika mereka terus menggugat Islam seharusnya mereka harus mengganti namanya menjadi Jaringan Anti Islam (JAI) saja.
Bagaimana dengan Anda, apakah Anda juga seorang Liberalis? Kalo saya sih sudah jelas, saya hanya seorang intikalis 99%.
JIL: Hey, John.
John: Ya, JIL, ada apa?
JIL: John, menurut kamu kebenaran itu ada berapa? 1 atau banyak.
John: Ya 1. Emang kamu ga tahu tentang itu?
JIL: Salah John. Kebenaran itu ada banyak.
John: Kug bisa?
JIL: Buktinya di Indonesia ada banyak agama dan semuanya benar. Itu menandakan kebenaran itu ada banyak.
John: Secara naluri, hanya ada satu kebenaran. Dari sekian banyak agama di Indonesia pastilah ada satu yang benar, lainnya salah bung.
JIL: Ya ga bisa John. Buktinya pemerintah mengiyakan.
John: Ya itu kan pemerintah cari aman.
JIL: Ya tetap ga bisa, John. Kebenaran itu ada banyak.
John: Ya kalo kamu menganggap kebenaran itu banyak seharusnya kamu tidak menyalahkan pendapatku tentang kebenaran ada satu.
JIL: La kug bisa?
John; Ya jelas dong, katanya kebenaran ada banyak, ya kamu ga boleh menyalahkan aku. Toh kan katamu kebenaran ada banyak. Berarti pendapatku kan berhak untuk kau anggap benar juga.
(kemudian si JIL diam dan berlalu dari mukaku)
.Sayangnya, tak semua orang itu gampang mengakui kekalahannya dalam berpendapat. Jika mereka benar-benar Liberal, maka mereka tak 'kan pernah berani menyalahkan pendapat orang lain. Karena mereka Liberal yang mendukung kebenaran ada banyak. Namun, faktanya mereka tetap saja menggugat Islam. Padahal mereka menamakan dirinya Jaringan Islam Liberal. Ah, sungguh aneh mereka (JIL). Jika mereka terus menggugat Islam seharusnya mereka harus mengganti namanya menjadi Jaringan Anti Islam (JAI) saja.
Bagaimana dengan Anda, apakah Anda juga seorang Liberalis? Kalo saya sih sudah jelas, saya hanya seorang intikalis 99%.
mudah2an tdk pernah berurusan dg mereka(jil)...
BalasHapusyang namanya kebebasan memang tidak ada yang absolut 100%
BalasHapussaya bukan JIL, tapi, mmm (jangan2 lebih parah dari itu, hehehe). mungkin JIl mencita-citakan Islam yang lebih toleran kali ya? dan ga bisa juga si menilai orang liberal cuma dari satu orang gitu. ada juga yang labil dan nyebelin. tapi banyak orang JIl yang asik2. hehehe
saya ga suka sama JIL john, mereka berpaham hawa nafsu
BalasHapusklw menurut saya, mereka itu sudah dicuci otaknya,sehingga terjadilah kontaminasi antara islam dan liberal. ya kalau mo liberal, liberal saja, gak usah bawa2 islam dunk! ya nggak siy?? hhiihii ^^
BalasHapusya sya setuju dg KoskakiUngu
BalasHapusjgn bawa2 agama
@all: Liberal hanya akan membawa kehancuran :D
BalasHapushmm...semoga kita semua ditunjukan kearah yang benar... :)
BalasHapuskalo untuk yang namanya kebenaran sejati, kita belum tau jawabannya. Hanya Tuhan yang tau
BalasHapusya ya ... semoga kebenaran selalu menang :P
BalasHapusliberal....oh no coment deh.
BalasHapusmembaca komentar2 di sini, saya tiba2 merasa sendirian...hahahaha
BalasHapus@Rahman Raden: haha
BalasHapus@Huda Tula: kug bisa?
apa ga ada yang sepemikiran denganmu?
haha :D
Jaringan Islam Liberal? aku kok baru tahu,
BalasHapusSaya suka ilustrasi dialog kamu john..simple tapi menggambarkan kondisi yang real...
BalasHapuslagipula, (tolong koreksi saya jika salah)...Apakah di Islam sendiri terdapat konsep Liberal?? aya2 wae...
@Ajeng Sari Rahayu: haha ... kemana aja jeng kug bisa ga tahu :D
BalasHapus@Todi: hehe ... itu dialog pernah terjadi om di dunia nyata :)
yeaa, tidak ada kebebasan absolut 100% *kasian liat huda tula :p
BalasHapusdan sepertinya aku berharap jangan ada, di dunia yg seperti ini, bisa kacau.hehe
haha ... biarin Yen :P
BalasHapusapanya yg biarin?
BalasHapusya biarin Huda Tula ga ada yang sama pendapatnya :P
BalasHapusaaa...masalahnya aku emg berpendapat ga ada kebebasan absolut jon, hehe
BalasHapusjadi cuma sambil menyelam minum air aja *biarin kliatan baik, hahahh
hem ... gitu yah :P
BalasHapustp bukan brarti aku stuju semuanya loh ya..
BalasHapusiya iya aku tahu
BalasHapuskebenaran itu relative, kebenaran itu seperti cahaya, kebenaran itu partikel yg memencar,
BalasHapustapi ada satu kebenaran yg lebih benar
Sang Maha Benar 'Huwal Haqqul Mubin'
salam mas... follow u :)
kebenaran itu ga relatif
BalasHapuskamu bilang relatif karena kamu tidak tahu tentang kebenaran yang sejati, jadi masih ada kebingungan dalam dirimu untuk menentukan apakah itu benar atau tidak