Persona Intikalia

4 Feb 2012

Antara Friendzone dan Forever Alone

Ini adalah sebuah cerita tentang Nessa dan Jason. Berawal dari sebuah pertemanan yang lama sejak mereka duduk di bangku SD. Hingga kini Nessa dan Jason masih berkomunikasi. Nessa seorang cewek yang terlihat begitu penyabar dan baik hati, sedangkan Jason termasuk cowok yang mudah marah, namun tidak berlaku pada Nessa. Tak ada yang mengerti isi hati keduanya. Teman-teman di sekelilingnya menganggap mereka berpacaran. Namun, tak sekali pun patah kata yang terdengar dari mulut keduanya untuk lebih dari sebuah teman.

Umur mereka pun semakin bertambah. Kini mereka sudah memasuki awal kepala dua. Mereka memang tidak kuliah di jurusan yang sama, namun intensitas mereka bertemu tergolong sering. Keduanya juga sering menghabiskan Sabtu malam Minggu bersama, entah itu di rumah salah satu dari mereka ataupun pergi ke tempat-tempat orang berpacaran. Suatu saat, ketika mereka jalan bareng terjadilah sebuah percakapan.

Nessa: Gimana kuliah kamu?
Jason: Ya begitulah, dibilang bagus ya enggak, hancur ya enggak.
Nessa: Ouw, kalo IP kamu berapa?
Jason: Um ... belum keluar semuanya sih, jadi ga tahu jumlah pastinya berapa. Kalo kamu?
Nessa: Aku sih 3.7.
Jason: Wow, bagus tuh, seumur-umur IP ku ga pernah tembus 3.5.
Nessa: Jangan gitu, kamu pasti bisa kug 3.5, asal lebih rajin belajar.
Jason: Gimana aku bisa rajin belajar, semangat aja aku ga punya.
Nessa: Masa' sih? Yaudah, jadikan aku orang yang pertama menyemangatimu.
Jason: Caranya?
Nessa: Um ... gimana ya? Cayo, semangat! (sambil mengangkat kedua tangannya).
Jason: (Hanya tersenyum).
Nessa: Percayalah kamu pasti bisa (sambil memegang pundak Jason).
Jason: Iya, tapi ...
Nessa: Tapi apa?
Jason: Aku ingin mengatakan sesuatu padamu.
Nessa: Apa itu? (sambil membinarkan mata).
Jason: Sebenarnya aku sudah bosan menjadi temanmu.
Nessa: Kug? (kaget, bingung).
Jason: Aku ingin yang lebih dari itu.
Nessa: Maksudnya?
Jason: Aku cinta kamu.
Nessa: Tapi ...
Jason: Apa ada cowok lain yang kamu cintai?
Nessa: Bukan begitu maksudku.
Jason: Lalu?
Nessa: Aku tak ingin kamu tersakiti.
Jason: Mengapa aku tersakiti?
Nessa: Kamu baik sekali, aku takut ketika jadi pacarmu, aku akan banyak menyakitimu.
Jason: Aku akan lebih tersakiti lagi jika kita seperti ini.
Nessa: Kamu tidak tahu sifat asliku. Kalau kamu tahu kamu akan tersakiti.
Jason: Beri aku kesempatan untuk mencobanya, please.
Nessa: Ya sudah, 10 hari saja kita menjadi pacar boong-boongan.
Jason: Oke.
Nessa: Tapi ...
Jason: Tapi apa?
Nessa: Jika kurang dari 10 kau sudah merasa tersakiti, kamu boleh membatalkan ini.
Jason: Oke.
Nessa: Ada lagi.
Jason: Apa?
Nessa: Setelah 10 hari, kita tidak akan pernah menjadi teman lagi, kita harus benar-benar berpisah.
Jason: Kug gitu sih?
Nessa: Ambil atau tidak sama sekali.
Jason: Oke. Berikan aku 10 hari untuk membuktikannya.
Nessa: Hari ini sudah terhitung hari ke-1. Kamu boleh memanggilku sayang.

Jason pun mulai memberanikan memegang tangan Nessa. Nessa pun tersenyum manis pada Jason. Mereka berjalan berdua layaknya pacaran.

Hari kedua. Pagi hari Jason pun mulai meng-SMS Nessa dengan panggilan sayang. Nessa pun membalasnya dengan panggilan sayang pula. Tak hanya itu, mereka pun saling menelepon di saat-saat senggang. Hari demi hari pun berlalu dengan banyak kemesraan.

Hari ketujuh. Jason pun mulai bosan dengan rutinitas yang dikerjakannya. Saling panggil sayang sudah membuatnya cukup bosan. Intensitas menelepon pun berkurang. Karena bosan dengan hal itu, Jason mengajak Nessa jalan. Di tengah perjalanan, mereka melakukan percakapan.

Jason: Sayang, aneh sekali yah, mengapa aku sudah bosan dengan pacaran?
Nessa: Kamu bisa kug membatalkannya sekarang, lalu kita berteman seperti sedia kala.
Jason: Ga mau ah, aku ingin membuktikan kalo aku sanggup menempuh sepuluh hari.
Nessa: Yakin? Setelah 10 hari kita harus benar-benar berpisah loh.
Jason: Ya, aku yakin.
Nessa: Ya sudah.
Jason: Bolehkah aku meminta sesuatu padamu?
Nessa: Apa itu?
Jason: Bolehkah aku memelukmu?
Nessa: Oh tidak bisa, kita 'kan cuma pacaran boong-boongan.
Jason: Berarti cuma boleh pengangan tangan doang dong?
Nessa: Begitulah (sambil tersenyum).
Jason: Ya sudahlah.

Keesokan harinya. Jason tidak lagi meng-SMS maupun menelepon Nessa, padahal masih hari kedelapan. Sepertinya Jason benar-benar ingin menyiapkan hatinya untuk benar-benar berpisah dengan Nessa. Nessa pun mulai gelisah ketika tidak ada SMS satu pun masuk dalam hapenya. Nessa mulai meng-SMS Jason, namun tetap saja tidak ada balasan. Nessa pun menelepon Jason, namun tak diangkat.  Begitu juga keesokan harinya, hal itu tetap terjadi hingga hari kesepuluh. Jason pun meng-SMS Nessa untuk ketemuan. Saat ketemuan, takdir mereka ditentukan.

Jason pun mengajak Nessa ke tempat kenangan-kenangan masa lalu mereka. Tempat di mana mereka dulu sekolah, tempat di mana mereka dulu bermain, tempat di mana dulu mereka berbagi cerita kesedihan dan kebahagiaan. Seharian penuh Jason dan Nessa berjalan-jalan hanya itu semua hal itu.

Jason: Kamu tahu ga mengapa aku melakukan ini semua hari ini?
Nessa: Ya untuk menikmati hari kesepuluh dari pacaran ini.
Jason: Bukan.
Nessa: Emang apa?
Jason: Aku hanya ingin mengingat masa lalu kita, sebelum kita benar-benar melupakannya.
Nessa: (terdiam).
Jason: Aku ingin mengingat saat kita SD dulu, saat kita pernah duduk sebangku dan mengerjakan tugas bersama-sama. Aku ingin mengingat saat-saat bersamamu, entah itu saat aku main di rumahmu atau saat kamu main di rumahku. Dulu, sempat aku berpikir bahwa kamu lah seorang wanita yang bakal menjadi istriku kelak, karena tiada wanita yang mengerti tentang diriku, kecuali kamu. Aku ingin mengingat saat di mana aku sedih ketika kamu sempat mengalami pengalaman pertama datang bulan dan panik di kelas lalu menangis. Aku ingin mengingat saat aku tidak sengaja menabrakmu lalu hampir saja aku menciummu. Ya, aku ingin benar-benar mengingatnya. Karena besok, aku benar-benar harus melupakannya.
Nessa: Cukup. Jangan kau teruskan lagi (berbinar, hendak menangis).
Jason: Sebelum aku benar-benar melupakanmu, aku ingin kau mengabulkan satu permintaanku.
Nessa: Apa itu? (sambil terisak).
Jason: Aku hanya ingin memegang pipimu lalu menghapus air mata itu.
Nessa: (diam).
Jason: (memegang pipi Nessa lalu menghapus air mata yang ada di pipi Nessa).

Sejak saat itu, Jason dan Nessa benar-benar tidak komunikasi lagi. Di saat bertemu di jalan pun seakan mereka seperti dua orang yang saling tak kenal. Hingga suatu saat takdir berkata lain.

Jika kamu bisa memegang takdir, ending seperti apakah yang kamu inginkan dari cerita di atas. Silakan buat ending-nya sesuka kamu di kolom komentar di bawah ini.

18 komentar:

  1. mereka gak ketemu lagi dan dapet pasangan masing2 >> gak kreatif :P

    BalasHapus
  2. Mereka bertemu lagi tersenyum dan saling mengenalkan pasangan masing2. Dan akhirnya juga kembali berteman

    Gak rela Nessa jadi ama Jason :p

    BalasHapus
  3. setelah sekian tahun tdak bertemu, akhirnya nessa dan jason bertemu di dunia maya, namanya dunia blogger. tapi karena nggak pake nama asli, mereka tidak saling mengenal. akhirnya karena kelewat exited mereka janjian buat kopdaran, dan eng..ing..eng....!

    nessa: kamu???
    jason: nessa???

    #lalu keduanya tersipu malu#

    (Jika kamu bisa memegang takdir, ending seperti apakah yang kamu inginkan dari komen di atas?)

    ahahaha, #abaikan komentar ini wahai para blogger# :p

    BalasHapus
  4. hadoohh..
    membohongi perasaan diri sendiri, padahal ya sama2 cinta.
    apa itu hanya sebatas intikali? LOL

    BalasHapus
  5. wahahaha......
    jangan - jangan itu terjadi di kehidupan nyata dikampus john-terro
    sebut saja
    nessa ==> a.k.a nesya p.
    jason ==> a.k.a john T.
    Ternyata u punya ....... padanya y @.@
    i see...

    BalasHapus
  6. gini aja john,dalam masa-masa mereka saling tidak mengenal mereka merasakan kehilangan satu sama lain,tapi takdir berkehendak lain mereka mendapatkan pasangan masing-masing,namun saat pasangan mereka telah pergi (bercerai/meninggal) pada masa tua itu mereka di pertemukan kembali dan saling jatuh cinta.

    haha aneh ya?

    BalasHapus
  7. Jason Terro? Wkwkwk... :P
    Akhirnyaaa, mereka dapet pasangan masing2, trus pas tua ketemu lagi hihi :D

    BalasHapus
  8. takdirnya?
    aku sih lebih suka yg tragis....

    memendam perasaan, ngga memiliki mereka akhirnya mati dengan perasaan itu
    hahahah
    ngga nyambung :p

    BalasHapus
  9. @ngetik.com: ga asyik tuh :D

    @kacho: boleh juga tuh :-)

    @KoskakiUngu: cukup unik :D

    @Hedi: mungkin :-)

    @umek1: hahah ... bisa aja nih mas :D #menutupimalu

    @Obat: wow ... jalan yang rumit :D

    @Yudi: emang om

    @Una: Jason Terro? wew kug berubah lagi namaku :D

    @jiah al jafara: jahat banget :D

    BalasHapus
  10. john kayaknya punya bakat nih bikin skenario drama

    BalasHapus
  11. skenario ini membuktikan bahwa tidak hanya cewek yg gampang bosen :))

    cc: Yus Yulanto

    BalasHapus
  12. ya emang lah yen
    terkadang cowok juga mengalaminya :P
    #mungkintermasukaku :P

    BalasHapus
  13. kata siapa jelek,suatu karya seseorang meskipun menurut yang buatnya jelek tapi belum tentu menurut orang lain,

    aku gak pernah kepikiran buat skenario kaya gitu,sekalinya suka gak nyambung.

    BalasHapus
  14. haha .. begitu yah :D
    mungkin aku saja yang terlalu berekspektasi tinggi
    jadi masih saja belum puas dengan buatanku sendiri :D

    BalasHapus