Namun di hari pertama aku bekerja, salah seorang senior di tempat itu menyebutku bodoh karena mau bekerja di tempat itu. Saat kutanyakan alasannya mengatakan hal itu, dia mengatakan bahwa para bos di tempat itu pasti akan memberi berbagai tugas tambahan yang jelas-jelas di luar deskripsi pekerjaan yang disebutkan sebelumnya. Saat itu aku hanya tersenyum menampis peringatan tersebut.
***
Hari pertama berlangsung normal. Aku mulai melaksanakan tugas-tugasku (re-design website serta menulis 100+ halaman baru untuk website tersebut) dan mulai mengakrabkan diri dengan para senior di tempat tersebut.
Hari kedua aku menemui atasan karena ternyata aku tidak diberikan akses data yang mencukupi untuk melakukan re-design. Di ruang pimpinan direksi tersebut atasanku memberikan tugas baru... padahal yang pertama belum terselesaikan... walhasil aku tampung dulu tugas itu (masih berhubungan dengan desain).
Hari ketiga aku belum menerima akses yang kuperlukan. Atasan menyuruhku untuk menyelesaikan desain website tanpa memberikanku akses ke dalam CSS yang diperlukan. Bagi yang tahu soal pembuatan template website pastinya tahu kalau itu merupakan perintah yang tidak masuk akal.
Hari keempat aku masih melanjutkan pembuatan 100+ halaman website yang diperlukan. Atasan memberi tugas baru untuk membuat logo perusahaan "yang bisa menyaingi logo huruf M milik McDon*ld". Aku mengatakan "Logo perusahaan ini sudah cukup bagus kok" dan nampaknya aku berhasil menghindari(?) tugas tambahan.
Hari kelima sang atasan menyuruhku untuk membuat desain 2 (dua) unit bus milik perusahaan. Aku mengatakan padanya kalau itu di luar tanggung jawabku, namun perlawananku ditampis dengan ucapan, "bikin gitu aja kan gampang... kamu kan anak lulusan sekolah desain" sambil meninggalkan ruangan. Ohh... tugas dari hari pertama (100+ halaman) akhirnya selesai... hari ini aku mulai melakukan tugas yang kudapat dari hari kedua.
Hari keenam aku diberikan tugas untuk menyiapkan desain yang akan digunakan untuk presentasi para dokter yang akan diadakan minggu depan. Akhirnya aku mendapat akses ke CSS yang kubutuhkan untuk menyelesaikan desainku.
***
Sepulangnya dari tempat kerja (hari keenam) aku memutuskan untuk menulis ini dengan niat untuk berhenti bekerja di tempat itu, namun ibuku tercinta melarang hal tersebut. Beliau menyuruhku untuk terus bekerja di tempat itu setidaknya sampai dapat satu bulan, supaya bisa keluar sebagai pegawai yang baik dan tidak dianggap sebagai orang yang kurang berkomitmen dalam bekerja.
Moral of the story: "Jadi pegawai itu nggak enak... lebih enak jadi BOS usaha milik sendiri. Biarpun usahanya kecil dan keuntungannya gak seberapa juga gak apa-apa." #SpiritOfFreelancer
#suratpembaca kiriman dari Anonim.
Mau juga tulisan/curhatan kamu diterbitkan di blog ini? Kirim saja tulisanmu melalui email ke admin[at]intikali[dot]org.
parah, gak enak bgt :D
BalasHapusuntung aja aku pengangguran #eh :D
wekekek ... enak yah jadi pengangguran, apalagi nganggur tapi dapet duit :P
HapusJelas parah banget itu mah...
BalasHapusKalau saya sih untuk kerja di bagian web atau design gak saya jadiin kerjaan fulltime....
ya iya lah :D
Hapusmakanya enakan dirumah kaya aku nih hehehe
BalasHapusya iya lah mbak kan cewek
Hapustapi kan kalo cowok harus cari nafkah buat istrinya :D
kirain ini pengalaman si Iskandar sendiri. tapi aku setuju sama saran emaknya si anonim. keluar dari situ juga harus baik-baik.
BalasHapusbukan Hud :D
Hapusnamanya aja #suratpembaca, jadi bukan pengalamanku sendiri
masa sih ga dikasih akses CSS, memangnya tanya ke bos yg mana? kenapa ga tanya boss divisi design?
BalasHapushahah ... kenapa tanya aku? :P
Hapusitu kan bukan aku yang ngalamin :P
jadi bos juga belum tentu enak karna harus menanggung kesejahteraan pegawai dan akan senang jika pegawai merasa nyaman dg kerjaannya hehehe
BalasHapusitu konsekuensi jadi bos
Hapus