Persona Intikalia

13 Feb 2014

Valentine yang Malang

DEWASA - Valentine, gadis remaja cantik yang masih polos. Dia masih duduk di kelas 11 SMP. Valentine terkenal anak yang mudah bergaul dan aktif di keorganisasian, OSIS. Layaknya perempuan cantik lainnya, tentu saja banyak cowok yang suka dengan Valentine. Namun, Valentine hanya menyukai satu cowok saja, sebut saja dia Reno.

Valentine tidak seperti cewek lainnya ketika suka dengan seorang cowok. Dia sebatas suka, tanpa mendalami siapa sebenarnya Reno. Maklum saja, karena Valentine menganggap dirinya cantik, jadi biarlah Reno yang mendekatinya.

Waktu itu, tanggal 14 Februari, Valentine ulang tahun. Pantas saja diberi nama Valentine karena memang dia lahir pada tanggal 14 Februari. Reno, cowok yang disukai Valentine, ternyata memberi bungkusan yang dikira berisi cokelat padanya. Valentine-pun memerah wajahnya. Valentine merasa gembira karena diberi hadiah oleh Reno. Valentine membuka bungkus itu, tak ayal memang benar isinya adalah cokelat, namun ... tak hanya cokelat. Ada benda aneh yang sebelumnya tidak pernah terbayang akan diberikan kepadanya. Valentine melihat di bungkus itu, ada "jaket karet".

Detak jantung Valentine berdebar keras. Antara rasa takut, marah, dan kecewa pada Reno. Valentine menyembunyikan perihal ini dari teman-temannya. Dia tidak mau hal ini diketahui. Dia tidak mau nama baik Reno tercemar. Mana mungkin Valentine membocorkan aib orang yang dia cintai.

Saat pulang sekolah, Reno sengaja mendekati Valentine dan bercakap. "Bagaimana dengan hadiah yang aku berikan?", tanya Reno. "Suka", jawabnya. "Hanya itu?", tanya Reno. "Lalu, apa yang kamu mau?", Valentine mulai memerah pipinya -marah-. "Kenapa marah begitu? Ayolah, masa' gitu aja marah?", rayu Reno. "Emang aku kamu anggep cewek apaan?", ucapnya. "Jangan berpikir negatif dulu. Masa' kamu kalah sama anak lainnya. Mereka buktinya bisa menikmati tanpa ada yang kecelakaan."

Reno pun terus menggoda Valentine. Reno ingin meyakinkan bahwa hal itu sangat biasa dilakukan oleh pemuda-pemudi, apalagi selevel anak SMP seperti mereka.

"Masa' kamu akan melewati masa pubermu dengan sesuatu yang hampa?", rayu Reno. Valentine-pun diam. Dia mulai bergeser dari menolak menjadi agak menolak. "Anggap saja ini kado ulang tahun buat kamu dariku", Reno meyakinkan. Reno pun memegang tangan Valentine. Valentine-pun gemetar. Dia tidak bisa berpikir logis lagi. Valentine mulai kebingungan antara menolak ajakan Reno atau menerimanya. "Ini yang pertama bagiku, aku ingin melakukannya denganmu", rayu Reno pada Valentine.

Valentine-pun akhirnya mengiyakan. Reno dan Valentine-pun pergi ke lorong sekolah mereka. Mereka melihat ke kanan dan ke kiri, takut ada orang lewat. Valentine-pun gemetar. Reno menyuruh Valentine mengambil "jaket karet" itu. Valentine-pun menuruti perkataan Reno. Reno membuka bungkus "jaket karet" itu lalu meniupnya hingga menjadi balon. Reno pun menyuruh Valentine melakukan hal yang sama pada "jaket karet" lainnya. Valentine-pun kebingungan. Valentine terus meniupnya lalu ... DOORRR!!! "Jaket karet" itu meletus. Muka Valentine-pun sakit akibat letusan itu. Reno pun tertawa dan berkata, "Valentine yang malang!".

Saat itu pun, Valentine mulai paham kenapa teman-temannya tidak ada yang kecelakaan. Karena mereka meniupnya tidak sekeras Valentine. Reno dan Valentine memang anak yang masih lugu. Mereka bahkan tidak tahu fungsi dari "jaket karet" dari bonus cokelat yang mereka beli di gerai. Begitulah orang yang tidak suka membaca "ATURAN PAKAI" - Jika sakit berlanjut hubungi dokter :D

6 komentar: