Persona Intikalia

26 Jan 2018

Berhenti Bicara dengan "Kode-kode"

Menikah memang gak seindah kisah putri dongeng yang bertemu pangeran dan hidup bahagia selamanya. Kalau ingin menikah dan bahagia ya harus berusaha untuk menciptakan kebahagiaan itu. Berbeda prinsip dengan pasangan memang hal lumrah. Semua pasangan pasti deh mengalaminya. Dan itu bukan alasan untuk gak bisa bahagia. Kunci jika ingin bahagia dalam pernikahan adalah saling menjaga kelancaran komunikasi pada keluarga.

Kita ini hanya manusia yang gak bisa baca pikiran orang. Kalau ingin dimengerti ya buatlah orang lain mudah mengerti, jangan mbulet kayak benang kusut. Ini nih biasanya terjadi pada perempuan yang ingin dimengerti tapi sulit banget mengungkapkan yang dirasakan. Belum lagi kalau suami tipikal orang yang gak peka kode dari istri. Mungkin suami bukan programer jadi gak ngerti kode-kode, apa sih, haha. Suami saya yang programer aja kadang masih gak ngerti kalau dikasih kode. Jadi ini gak ada hubungannya dengan programer ya, wakaka.



Awal-awal pernikahan kami, saya sama seperti perempuan lainnya (sampai sekarang juga masih, nyahaha) sering kebalik kalau ngomong. Tidak artinya iya, iya artinya tidak dan kadang keluar kata terserah yang bikin bingung. Bayangin kalau jadi laki-laki dan harus menerjemahkan bahasa kebalik ini, apa gak pusing? Akhirnya suami dengan sabar membimbing saya ke jalan yang benar. Membiasakan saya mengungkapkan yang sebenarnya bukan pake kode-kode yang sulit dipahami. Dan setelah itu hidup kami jadi lebih mudah, haha. Suami bisa mengerti apa yang saya inginkan dan saya pun mendapatkan apa yang saya inginkan tanpa harus mangkel karena suami gak paham, hihi.

Bagaimana pun juga menikah itu untuk waktu yang lama, jangan persulit pasangan dengan menuntut ingin dipahami terus. Buatlah pasangan mudah memahami kamu karena tiap orang punya pikiran berbeda. Dan pastinya otak laki-laki gak serumit perempuan. Saya pernah liat sinopsis film korea di mana si perempuan minta dinikahi tapi ngomongnya pengen beli sofa warna pink. Akhrinya oleh pasangannya dibeliin deh itu sofa warna pink. Setelah dibeliin malahan si perempuan marah karena dibeliin sofa doang tapi gak diajak nikah. Akhirnya mereka bertengkar hebat, haha. Karena bagi si perempuan, membeli sofa warna pink itu artinya mereka akan pindah ke rumah baru. Pindah ke rumah baru artinya mereka menikah, zzz. Serumit itu jalan pikiran wanita. Sedangkan laki-laki mikirnya beli sofa ya beli, udah gitu aja.

Itulah mengapa berkomunikasi dengan pasangan sangat penting. Hal sepele apa pun bicarakan pada pasangan. Meski kamu kebelet pup dan anak nangis mulu, bilang aja, "Aku pengen pup tolong jagain bayinya." Haha. Jangan pake kode-kode segala, keburu pup di celana. Lah apa sih ini, haha.

Cukup sekian postingan ngaconya, haha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar