Persona Intikalia

28 Okt 2018

Kangen Zaman Friendster

Andai saja ... sekarang Friendster masih jaya, sepertinya bisa menghasilkan duit dari sana. Hehe. Andai saja kok ujung-ujungnya duit yah.


Untuk orang yang masih mendapati Friendster saat remaja dulu pasti sulit melupakan pengalaman menggunakan internet bersama Friendster. Kakak kelasku bisa ketemu dengan istrinya yang sekarang juga gara-gara Friendster-an. Dan banyak lagi lainnya kasus yang seperti ini. Ketemu jodoh lewat Friendster.

Friendster ini begitu melekat di anak zaman 90-an karena memang saat itu internet lagi awal-awal masuk Indonesia dan harganya juga relatif mahal. Harga ke warnet saat itu masih 4 ribu per jam. Itu yang paling murah loh. Bahkan untuk daerah seperti Cilacap, sejamnya bisa 6 ribu. Itu aku tahu dari pengakuan teman chatku di Nimbuzz.

Aku sih berangan-angan seperti itu karena peluang untuk menghasilkan duit lewat Friendster ini cukup besar. Kok bisa? Iya. Aku bisa bikin website untuk generate template tema Friendster lalu dipasangi iklan. Haha. Absurd yah.

Aku cari-cari sosial media yang seperti Friendster tidak ada. Ya mungkin sih ada, cuma kan pemainnya tidak sebanyak Friendster yang dulu.

Itu aja sih curhatan ga pentingku. Kangen Friendster cuma buat duit. Ga mbois blas yah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar