Biarlah malam menyelimuti hatimu yang sedih
Biarlah bintang menemani dirimu yang sendiri
Biarlah ku menghiburmu meski ku juga mengalami
Biarlah bintang menemani dirimu yang sendiri
Biarlah ku menghiburmu meski ku juga mengalami
Sekali-kali aku bukanlah pujangga
aku hanya insan yang dirundung rasa cinta
cinta menggila
dia ...
Ya, memang dia
seakan-akan hancur saja relung ini
menahan besarnya cinta gilaku
padanya ...
Ya, memang padanya
kusandarkan cinta
cinta yang tak pupus hingga kini
atau mungkin hingga aku mati
mati dalam peluk cinta gilaku
padanya ...
13xy
aku hanya insan yang dirundung rasa cinta
cinta menggila
dia ...
Ya, memang dia
seakan-akan hancur saja relung ini
menahan besarnya cinta gilaku
padanya ...
Ya, memang padanya
kusandarkan cinta
cinta yang tak pupus hingga kini
atau mungkin hingga aku mati
mati dalam peluk cinta gilaku
padanya ...
13xy
Sesekali aku berpikir akan arti cinta
cinta itu ...
Banyak orang berselisih dalam mendefinisikannya
cinta itu begini dan begitu
namun, definisi itu tak menjelaskan arti cinta
bahkan, cinta seakan terbatasi oleh batas-batas definisi mereka
padahal ...
cinta itu ...
tak perlu engkau definisikan
karena cinta itu rasa
hanya dapat dirasakan
oleh yang pernah merasakan
yaitu pecinta
cinta itu ...
Banyak orang berselisih dalam mendefinisikannya
cinta itu begini dan begitu
namun, definisi itu tak menjelaskan arti cinta
bahkan, cinta seakan terbatasi oleh batas-batas definisi mereka
padahal ...
cinta itu ...
tak perlu engkau definisikan
karena cinta itu rasa
hanya dapat dirasakan
oleh yang pernah merasakan
yaitu pecinta
Kesedihan berujung kesudahan
kesudahan berujung kesadahan
kesadahan berujung keseduan
keseduan berujung kesenduan
kesenduan berujung kerinduan
kerinduan berujung keasaan
keasaan berujung keusahaan
keusahaan berujung kehasilan
kehasilan berujung kepuasan
kepuasan berujung kebahagiaan
kebahagiaan berawal dari kesedihan
kesudahan berujung kesadahan
kesadahan berujung keseduan
keseduan berujung kesenduan
kesenduan berujung kerinduan
kerinduan berujung keasaan
keasaan berujung keusahaan
keusahaan berujung kehasilan
kehasilan berujung kepuasan
kepuasan berujung kebahagiaan
kebahagiaan berawal dari kesedihan
lewati hari
meski tak kunanti
lewati masa
meski tak kurasa
lewati sepi
meski tak kucari
lewati cinta
meski tak kucipta
lewati hati
meski tak kudapati
lewati asa
meski tak kurasa
lewati aku
meski tak kuaku
meski tak kunanti
lewati masa
meski tak kurasa
lewati sepi
meski tak kucari
lewati cinta
meski tak kucipta
lewati hati
meski tak kudapati
lewati asa
meski tak kurasa
lewati aku
meski tak kuaku
lemparkan kesunyian
tangkap kesepian
sama saja nian
berbeda sekian
meski terucap
seribu kata
tak menancap
pun sekata
lewati hari
dengan kata rindu
lewati hati
dengan hanya sendu
rinduku
rindumu
rindunya
semuanya
tak cukup
bak kuncup
atau sekecup
meski cap cup
ha ha ha
ku tertawa
meski palsu
meski tak lucu
akulah rajamu
kaulah ratuku
dalam satu
kerajaan semu
seribu kata
tak kan bisa
mendeskripsikan cinta
cinta kita
hi hi hi
amat ironi
cinta kita
padahal dia
tak merasa
kukaucinta
zap zap zap
tap tap tap
menatap
bak menyantap
walau tetap
berusaha sigap
wak wak wak
hak hak hak
ehm ... ehm ...
ihi ... ihi ...
uhuk ... uhuk ...
kalam sendu
telah sempurna
kalam sendu
telah sempurna
dengan ketiadaan kepastian cintamu
terhadap cintaku
tangkap kesepian
sama saja nian
berbeda sekian
meski terucap
seribu kata
tak menancap
pun sekata
lewati hari
dengan kata rindu
lewati hati
dengan hanya sendu
rinduku
rindumu
rindunya
semuanya
tak cukup
bak kuncup
atau sekecup
meski cap cup
ha ha ha
ku tertawa
meski palsu
meski tak lucu
akulah rajamu
kaulah ratuku
dalam satu
kerajaan semu
seribu kata
tak kan bisa
mendeskripsikan cinta
cinta kita
hi hi hi
amat ironi
cinta kita
padahal dia
tak merasa
kukaucinta
zap zap zap
tap tap tap
menatap
bak menyantap
walau tetap
berusaha sigap
wak wak wak
hak hak hak
ehm ... ehm ...
ihi ... ihi ...
uhuk ... uhuk ...
kalam sendu
telah sempurna
kalam sendu
telah sempurna
dengan ketiadaan kepastian cintamu
terhadap cintaku
memandangmu
sungguh pilu
bercampur rindu
hati pun berderu
genderang berpalu
detak terpacu
dalam padu cintaku
bait-bait sadarkan aku
dari segala syahdu
hati kelabu
pun aku mengadu
meski sebenarnya merayu
hu hu hu
isak tangisku
menahan maluku
dari bait-bait cintaku
yang telah genap seribu
namun pun tak satu
sampai ke kasihku
bait-bait sadarkan aku
aku satu
dia satu
tak mungkin padu
kecuali bersatu
dalam dua cintaku
sungguh pilu
bercampur rindu
hati pun berderu
genderang berpalu
detak terpacu
dalam padu cintaku
bait-bait sadarkan aku
dari segala syahdu
hati kelabu
pun aku mengadu
meski sebenarnya merayu
hu hu hu
isak tangisku
menahan maluku
dari bait-bait cintaku
yang telah genap seribu
namun pun tak satu
sampai ke kasihku
bait-bait sadarkan aku
aku satu
dia satu
tak mungkin padu
kecuali bersatu
dalam dua cintaku
imajinasi
intuisi
ilusi
berkolaborasi
jadi puisi
jadi sunyi
jadi sepi
jadi janji
dalam serambi
dalam hati
menyatu kiri
sebelahnya lagi
di sana sini
hampa selimuti
dengan intikali
yang masih menjadi
sebuah misteri
antara akal ini
dan hati
intuisi
ilusi
berkolaborasi
jadi puisi
jadi sunyi
jadi sepi
jadi janji
dalam serambi
dalam hati
menyatu kiri
sebelahnya lagi
di sana sini
hampa selimuti
dengan intikali
yang masih menjadi
sebuah misteri
antara akal ini
dan hati
bila keledai hendak menjadi kuda
bila kucing hendak menjadi singa
bila hamba hendak menjadi raja
ha ha ha, evolusi namanya
evolusi hanya bohong maksudnya
namun semua orang percaya
manusia dari kera
namun cuma akal-akalannya Darwin saja
untuk mendukung ideologinya
biar saja Darwin dari kera
yang konon nenek moyangnya
bila kucing hendak menjadi singa
bila hamba hendak menjadi raja
ha ha ha, evolusi namanya
evolusi hanya bohong maksudnya
namun semua orang percaya
manusia dari kera
namun cuma akal-akalannya Darwin saja
untuk mendukung ideologinya
biar saja Darwin dari kera
yang konon nenek moyangnya
Nindia mencintaiku, sedangkan aku tidak sadar akan hal itu. Waktu terus berlalu hingga akhirnya aku tahu itu, namun aku tak tahu lagi, apakah Nindia masih mencintaiku. Padahal, aku mulai mencintainya. 13 masa tak bisa menjawabnya.
gema perindu,
hati pikir bersatu dalam kolaborasi merasakan memikirkan diri yang begitu mengikat hatiku yang sepi sendiri akan seseorang yang dapat mengisi kekosongan yang telah lama terjadi hingga saat ini ku tetap merindukanmu meskipun kau tak tahu apa yang kurasakan saat ini dalam kesunyian gemerlap bintang yang begitu sendu mempengaruhiku untuk selalu memikirkanmu membayangkanmu wajahmu senyummu yang teduh meneduhi hati yang dirundung rasa kangen atas kasihmu yang dahulu kala pernah menjadi pelipur ketika ku lara terkapar dalam kamar kesepian yang begitu membosankan hingga hampir saja ku pecahkan kaca yang ada di dinding yang tua renta tak kuasa untuk menghibur diriku karena hanya engkau saja yang dapat menghiburku kasihku yang begitu memabukkanku dengan benar-benar menjadi seseorang yang mendengar kerasnya sebuah gema perindu.
hati pikir bersatu dalam kolaborasi merasakan memikirkan diri yang begitu mengikat hatiku yang sepi sendiri akan seseorang yang dapat mengisi kekosongan yang telah lama terjadi hingga saat ini ku tetap merindukanmu meskipun kau tak tahu apa yang kurasakan saat ini dalam kesunyian gemerlap bintang yang begitu sendu mempengaruhiku untuk selalu memikirkanmu membayangkanmu wajahmu senyummu yang teduh meneduhi hati yang dirundung rasa kangen atas kasihmu yang dahulu kala pernah menjadi pelipur ketika ku lara terkapar dalam kamar kesepian yang begitu membosankan hingga hampir saja ku pecahkan kaca yang ada di dinding yang tua renta tak kuasa untuk menghibur diriku karena hanya engkau saja yang dapat menghiburku kasihku yang begitu memabukkanku dengan benar-benar menjadi seseorang yang mendengar kerasnya sebuah gema perindu.
Lirih sekali suaramu
ada apa denganmu?
Engkau bicara atau berbisik?
Hanya gemerisik
lembut
buatku salut
buatku hanyut
dalam kalut
kalut malam yang larut
yang berurut
keraskan suaramu sedikit!
katakan walau ku jadi sakit!
A... Ku...
Ehm...
Ucapkan saja
walau tak bersahaja
biarkan saja
hati hamba
luluh lantak karenanya
ada apa denganmu?
Engkau bicara atau berbisik?
Hanya gemerisik
lembut
buatku salut
buatku hanyut
dalam kalut
kalut malam yang larut
yang berurut
keraskan suaramu sedikit!
katakan walau ku jadi sakit!
A... Ku...
Ehm...
Ucapkan saja
walau tak bersahaja
biarkan saja
hati hamba
luluh lantak karenanya
bukanlah kumpulan angka-angka
bukan pula rangkaian kata-kata
namun ungkapan rasa
percikan asa
menyatu dalam relung dada
terpaut dalam pikir yang hampa
merajut sebuah klausa
aku membutuhkannya
aku menginginkannya
seakan ku tak bisa tanpanya
menyiksa
hingga merana
tak satu pun jua
terobati karenanya
karena cinta
yang seperti ini halnya
merusak jiwa
namun cinta yang sebaliknya
cinta penuh asa
bukan cinta yang menyiksa
tetapi cinta yang sesungguhnya
bukan mengada-ada
karena telah ada sebelumnya
dalam diri seorang jiwa
jiwa yang terjaga
cinta yang demikian halnya
akan terasa begitu berbeda
nikmat pun terasa
karena yang diharap dari cinta
bukan cintaku padanya
namun padaku cintanya
bukan pula rangkaian kata-kata
namun ungkapan rasa
percikan asa
menyatu dalam relung dada
terpaut dalam pikir yang hampa
merajut sebuah klausa
aku membutuhkannya
aku menginginkannya
seakan ku tak bisa tanpanya
menyiksa
hingga merana
tak satu pun jua
terobati karenanya
karena cinta
yang seperti ini halnya
merusak jiwa
namun cinta yang sebaliknya
cinta penuh asa
bukan cinta yang menyiksa
tetapi cinta yang sesungguhnya
bukan mengada-ada
karena telah ada sebelumnya
dalam diri seorang jiwa
jiwa yang terjaga
cinta yang demikian halnya
akan terasa begitu berbeda
nikmat pun terasa
karena yang diharap dari cinta
bukan cintaku padanya
namun padaku cintanya
cintaku memang indah
namun tak terarah
entah kenapa ku resah
hingga kumerasa ku sampah
menangislah
menjeritlah
tulislah
sejuta kisah
dalam gundah
di atas pelepah
cintaku pasrah
dalam seribu saktah
dalam seribu harokah
dalam seribu noktah
hingga basah
kuusap sebelah
menetes ke bawah
meresap ke tanah
siangkah
malamkah
semua penuh gerah
semua penuh gundah
semua penuh madah
dalam satu wadah
kata cintakah
kata yakah
namun tak terarah
entah kenapa ku resah
hingga kumerasa ku sampah
menangislah
menjeritlah
tulislah
sejuta kisah
dalam gundah
di atas pelepah
cintaku pasrah
dalam seribu saktah
dalam seribu harokah
dalam seribu noktah
hingga basah
kuusap sebelah
menetes ke bawah
meresap ke tanah
siangkah
malamkah
semua penuh gerah
semua penuh gundah
semua penuh madah
dalam satu wadah
kata cintakah
kata yakah
Terlambat ...
Ya memang terlambat
hatiku telah tersyubhat
oleh cinta yang sesat
membuatku sekarat
dasar keparat
manusia bangsat
yang tak tahu tempat
otakku tertambat
dalam alunan pekat
cinta pun semakin erat
bagai rantai berkarat
ataukah kualat
ataukah memang ku tak kuat
menahan rasa hangat
dari kata terpikat
dari rasa melarat
akan cinta perangkat
langsung saja sikat
secepat kilat
meloncat ...
Karena suara mencuat
hat hat hat ...
Kuglat kuglat ...
Karena tak kuat
akan larik-larik sesat
dari otak yang tersyubhat
Ya memang terlambat
hatiku telah tersyubhat
oleh cinta yang sesat
membuatku sekarat
dasar keparat
manusia bangsat
yang tak tahu tempat
otakku tertambat
dalam alunan pekat
cinta pun semakin erat
bagai rantai berkarat
ataukah kualat
ataukah memang ku tak kuat
menahan rasa hangat
dari kata terpikat
dari rasa melarat
akan cinta perangkat
langsung saja sikat
secepat kilat
meloncat ...
Karena suara mencuat
hat hat hat ...
Kuglat kuglat ...
Karena tak kuat
akan larik-larik sesat
dari otak yang tersyubhat
kaulah cintaku
kaulah kasihku
kaulah sayangku
kaulah hidupku
kaulah anganku
kaulah asaku
kaulah inspirasiku
kaulah intuisiku
yang bersatu
yang terpadu
karena dirimu
kaulah intikaliku
dalam setiap kataku
dalam setiap larikku
dalam setiap baitku
dalam setiap syairku
tersirat namamu
lukiskan dirimu
lukiskan segalamu
dengan segalaku
yang mungkin sok tahu
hanya satu
yang sulit kuutarakan padamu
bahwa aku
telah jatuh cinta padamu
meski mungkin kamu
tak tahu hal itu
karena kusimpan selalu
dalam benakku
dalam dadaku
hingga temui titik jemu
hingga jadi intikaliku
karena dirimu
kaulah intikaliku
kaulah kasihku
kaulah sayangku
kaulah hidupku
kaulah anganku
kaulah asaku
kaulah inspirasiku
kaulah intuisiku
yang bersatu
yang terpadu
karena dirimu
kaulah intikaliku
dalam setiap kataku
dalam setiap larikku
dalam setiap baitku
dalam setiap syairku
tersirat namamu
lukiskan dirimu
lukiskan segalamu
dengan segalaku
yang mungkin sok tahu
hanya satu
yang sulit kuutarakan padamu
bahwa aku
telah jatuh cinta padamu
meski mungkin kamu
tak tahu hal itu
karena kusimpan selalu
dalam benakku
dalam dadaku
hingga temui titik jemu
hingga jadi intikaliku
karena dirimu
kaulah intikaliku
adakah kau
maukah kau
tahukah kau
kaukukakukan
adalah ku
maulah ku
tahulah ku
kaukukakukan
adakan kaku
maukan kaku
tahukan kaku
kaukukakukan
adanya kan
maunya kan
tahunya kan
kaukukakukan
kaukukakukan
kukaukakukan
kaukulakukan
kukaulakukan
membingungkan
...
maukah kau
tahukah kau
kaukukakukan
adalah ku
maulah ku
tahulah ku
kaukukakukan
adakan kaku
maukan kaku
tahukan kaku
kaukukakukan
adanya kan
maunya kan
tahunya kan
kaukukakukan
kaukukakukan
kukaukakukan
kaukulakukan
kukaulakukan
membingungkan
...
nol
satu mol
tiba-tiba nongol
terus bercokol
di atas botol
menggondol
dengan getol
pakai katrol
lewat tol
kembali nol
jadi dongkol
otak mencebol
jadi jebol
siluet konyol
...
satu mol
tiba-tiba nongol
terus bercokol
di atas botol
menggondol
dengan getol
pakai katrol
lewat tol
kembali nol
jadi dongkol
otak mencebol
jadi jebol
siluet konyol
...
kumenari di atas anganku yang penuh asa akan sebuah intikali yang terus mengalir bagai air tiada henti meski ku berusaha untuk menghambatnya dengan seribu alasan ...
seandainya aku diberi sesuatu yang dapat membuat semua wanita mudah tertarik padaku maka akan banyak air mata yang mengalir karena ku menolak setiap permintaan untuk berpacaran karena itu adalah salah satu dari prinsipku, dan untung saja itu tak ada pada diriku karena ku amat takut banyak hati yang tersakiti, baik hatiku maupun hati mereka
tahukah kau?
dan kau pun telah tahu
padahal aku malu
namun semua bintang di langit pun tahu
dan purnama pun saksikan itu
dan kau pun telah tahu
padahal aku malu
namun semua bintang di langit pun tahu
dan purnama pun saksikan itu
la la la la la
karena pusing kepala
aku pun binasa
karena kau saja
tak tahu maknanya
ataukah kau menyela
pura-pura
tak paham artinya
aku harus bagaimana
ataukah saja
langsung kukatakan saja
semuanya
tanpa banyak kata
amat kucinta
padanya
karena pusing kepala
aku pun binasa
karena kau saja
tak tahu maknanya
ataukah kau menyela
pura-pura
tak paham artinya
aku harus bagaimana
ataukah saja
langsung kukatakan saja
semuanya
tanpa banyak kata
amat kucinta
padanya
wow banyak sekali puisinya :D
BalasHapusbtw link kamu sudah saya pasang di
http://waroeng-ubuntu.blogspot.com/2009/08/daftar-teman.html
wah ni aja masih kurang dari separuh dari kumpulan2 puisiku... hehehe
BalasHapuskeren juga..
BalasHapusbegitulah :)
BalasHapusmakasih atas kunjungan dan pujiannya :P
kreatif, keren, menarik semua membuat jadi iri
BalasHapussalam kenal
makasih
BalasHapussalam kenal juga :P
pengumpul puisi ni mas.....
BalasHapustp bagus tu puisinya.. :)
jarang orang bisa bikin puisi... :)
masa sih?
BalasHapusbikin puisi kan mudah :D
Br komen di2021😁,Cocok unk pelet wanita,hehe
BalasHapuswah ini bahaya
Hapus