Persona Intikalia

19 Jan 2010

Weyeze Dalwerig XZatalyene

WDXZatalyene adalah pengembangan dari WDZatalyene. Dengan sedikit memberikan kejelasan yang tak ada di WDZatalyene.

Dalam WDalwerig, sebuah kata dibagi atas 3 jenis, yaitu:
1. Kata benda, ialah kata yang tak terpengaruh oleh waktu.
2. Kata kerja, ialah kata yang terpengaruh oleh waktu.
3. Partikel, ialah kata yang tak memiliki makna jika berdiri sendiri.



#Kata Benda
Kata benda dalam WDXZatalyene tak mengalami perubahan sedikitpun dan menghilangkan semua imbuhan pada Bahasa Indonesia. Misal:
1. makanan : megen (menghilangkan akhiran -an)
2. pertemuan : damo (menghilangkan imbuhan per- dan -an)
Kata benda yang jamak (lebih dari satu), ditambah dengan imbuhan -au. Terkadang -au digunakan untuk kata benda yang mempunyai sifat atau erat kaitannya dengan kata benda dasarnya. Misal:
1. pohon-pohon: fuyunau
2. buku-buku:  wogoau
3. woerau: percakapan
4. wogoau: pembukuan
Kata benda yang menunjukkan bahwa benda itu kecil atau lebih kecil dari yang lainnya. Misal:
1. buku kecil: wogoat
2. mentari kecil: mandeliat
Kata benda yang menunjukkan bahwa benda itu besar atau lebih besar dari yang lainnya. Misal:
1. buku besar: wogoas (terkadang ini digunakan untuk mengungkapkan 'kitab takdir')
2. rumah besar: lomeyas
Kata benda benda pengganti pelaku mengalami adaptasi, misal:
1. aku = ega
2. kamu/kalian = aya
3. dia = tia/ca
4. kami = ova
5. mereka = mia
Kata ganti milik dan pelaku yang menjadi objek dalam WDXZatalyene:
1. aku = -ga
2. kamu/kalian (untuk laki-laki) = -ka
3. kamu/kalian (untuk perempuan) = -ki
4. kami = -va
5. dia/mereka (berakal) = -ta
6. dia/mereka (tak berakal) = -na

#Kata Kerja
Kata kerja dalam WDXZatalyene di-WD-kan dengan parameter kata benda "jinde".

*jinde-jindeze, jindeya-jindeye, jindezeya-jindezeye, jindere-jindezere

Penjelasan:
#Jinde: bukan kata kerja, kata ini kata benda, digunakan untuk menjadi parameter dalam WD-isasi.
#Jindeze: ini adalah kata kerja pasif, yang berarti "dicintai" tanpa terikat oleh waktu. Sekarang, kemarin, besok, sama saja tetap menggunakan "jindeze".
#Jindeya: ini adalah kata kerja aktif dalam ranah masa lalu, yang berarti "telah mencinta".
#Jindeye: ini adalah kata kerja aktif dalam ranah masa depan dan sekarang, yang berarti "sedang atau akan mencinta".
#Jindezeya: ini kata kerja aktif namun si pelaku membebankan "jinde" pada orang lain. Contoh mudahnya kata "mezoya" dan "mezosseya" yang berasal dari kata "mezog". "Mezoya" berarti "masuk", sedangkan "mezosseya" berarti "memasukkan". Jelas sekali jika dicontohkan pada sebuah kalimat.
1. Mezoyate ga lomey-ga (aku telah masuk ke dalam rumahku)
2. Mezosseyate fego ga wudur (aku telah memasukkan paku ke dalam botol)
#Jindezeye: ini bentuk waktu yang akan datang atau sekarang dari "jindezeya".
#Jindere: ini adalah kata perintah dari "jinde", yang berarti "cintalah".
#Jindezere: ini sama dengan "jindere", namun si pelaku membebankan "jinde" pada orang lain. Contohnya dalam kalimat, dengan menggunakan parameter "mezog".
1. Mezogre ga lomey-ga (masuklah ke dalam rumahku)
2. Mezossere fego ga wudur (masukkanlah paku ke dalam botol)

Selain itu kata kerja juga diikuti oleh imbuhan yang menunjukkan pelakunya. Misalkan dengan parameter "jindeya":

*jindeyate-jindeyatu, jindeyade-jindeyadu, jindeyaze-jindeyazu.

Penjelasan:
#Jindeyate: pelakunya adalah aku.
#Jindeyatu: pelakunya adalah kami.
#Jindeyade: pelakunya adalah kamu.
#Jindeyadu: pelakunya adalah kalian.
#Jindeyaze: pelakunya adalah dia.
#Jindeyazu: pelakunya adalah mereka.

Dalam kata kerja di WDXZatalyene juga mengenal luluhan, yaitu:

*kata kerja { KB[i] } = kata benda { KB[*] } + imbuhan {i} (akhir huruf dari kata benda berubah menurut tabel luluhan)

Berikut adalah tabel luluhan sederhana
[*] + i = [i] ; i = ya/ye
a = aya/aye ; zeta + ya/ye = zetaya/zetaye (membuat sate)
b = ba/bii ; mendeb + ya/ye = mendeba/mendebii (telah/sedang/akan mantap)
c = ca/cii
d = da/dii ; faned + ya/ye = faneda/fanedii (mengalami kepenatan)
e = eya/eye ; jinde + ya/ye = jindeya/jindeye (mencinta)
f = fa/fii ; rangef + ya/ye = rangefa/rangefii (melengkapi)
g = ya/gii ; mezog + ya/ye = mezoya/mezoye (memasuki)
h = ya/hii
i = iya/ii ; wanci + ya/ye = wanciya/wanci (membenci)
j = ca/jii
k = ka/kii
l = la/lii ; kadel + ya/ye = kadela/kadelii (bergetar)
m = ma/mii ; zamehem + ya/ye = zamehema/zamehemii (bersemayam)
n = ya/nii ; megen + ya/ye = megeya/megeye (memakan)
o = oya/oye ; zedo + ya/ye = zedoya/zedoye (bersatu)
p = pa/pii ; meep + ya/ye = meepa/meepii (memberi maaf)
q = qa/qii
r = ra/rii ; wender + ya/ye = wendera/wenderii (membuat bantal/tidur)
s = sha/sii
t = ca/tii
u = uya/uye ; wudu + ya/ye = wuduya/wuduye (memakai baju bodo)
v = va/vii
x = ya/xii
y = ya/ye ; lomey + ya/ye = lomeya/lomeye (pulang)
z = za/zii ; gamez + ya/ye = gameza/gamezii (mengemas)

#Partikel
Adapun dalam WDXZatalyene diketahui partikel-partikel yang berubah dari bentuk asalnya. Misal:
1. dan (ten) menjadi "zen" (dibaca: zun)
2. di (ti) menjadi "vin" (dibaca: vi[n] ; dengan "n" yang dibaca samar)
3. ke (ga) ini tetap dipakai, namun terkadang diubah dengan "ilen" (dibaca: ile) atau "il" untuk membedakan "ga" (ke) dengan "-ga" (aku)
4. hingga (yinkke) menjadi "hatte", terkadang "hatte" digunakan untuk menyatakan "sampai"
5. tapi (defi) sering ditulis dengan "def'" (dibaca: deh)
6. dengan (tanken) sering ditulis dengan "tan"
7. apa (efe) sering ditulis dengan "ef'" (dibaca: eh)
**Hampir semua yang berakhiran dengan "-efe" ditulis dengan "-ef'" dan dibaca "-eh".
8. tidak (diteg) sering ditulis dengan "d'" (dibaca: di) kecuali jika bergabung dengan kata "diete" (tak ada)
9. partikel "z', ze, za" adalah partikel yang digunakan untuk sesuatu yang spesifik, misalkan: "za benide" (seorang wanita)
**Penggunaan "z', ze, za" tergantung pada akhir kata. Untuk (z') penggunaannya terserah; untuk (ze) digunakan pada kata yang huruf terakhirnya diucapkan bukan dengan lafal "e", misal: "ze palatere" (dibaca: ze palata~, artinya: pemuja cinta -- diambil dari kosakata WDGaroelke) dan "ze muwir" (sebuah mobil); sedangkan untuk (za) digunakan pada kata yang akhir pelafalannya "e", misal: "za benide" dan "za zavate".
10. hanya (yenhe) menjadi "ena" (dibaca: una)
11. tentang (dandenk/dandans) menjadi "dans"
12. karena (gelane) menjadi "glan"
13. itu (ido) menjadi "id" terkadang hanya ditulis ('d)
14. ini (ini) menjadi "in" terkadang hanya ditulis ('n), terkadang ditulis "-ne" pada kata "di sini" (vinne)
15. adalah (eterey) menjadi {etre, etra, ei, tre, 'tre}, terserah pengguna
16. dari (teli) menjadi "ru".


#Tambahan
Untuk dua/lebih huruf yang saling bertemu mempunyai beberapa perubahan, misal:
1. G dan S, contoh: maksud (megzot) menjadi "messot" dan maskod (mezgud) menjadi "messud"
2. ANG, contoh: yang (henk) menjadi "hans" dan pangan (fenken) menjadi "fansen", kecuali kata "kangen" (genkan) yang tetap dipertahankan tetap "genkan"

#Latihan
Terjemahkan dalam Bahasa Indonesia!
Ze yeli, riwoliite. Ega ena vin lomey-ga. Galceyete dokezau hans wugen dokezau goriey. Ena doriziite dans intikali, ale ru intikali (ale ru: zamoe dans, za gede vin WDGaroelke). Def', d'lezeyete wuzen glan za ale. Laiste (lezeyete) i'tre (ido eterey) za zanansau vinga (weki-ga), zen zawodiite'd 'yui' (yuwi).

Jawaban:
Hari ini, aku libur. Aku hanya di rumahku saja. Aku mengerjakan tugas-tugas yang bukan tugas-tugas kuliah. Aku hanya menulis tentang intikali, semua tentang intikali. Tapi, aku tak merasa bosan karena itu semua. Kurasa itu adalah sebuah kesenangan bagiku dan kusebut itu 'hobi'.

download .pdf-nya klik di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar