Persona Intikalia

14 Nov 2013

Apakah Kuliah Jurusan Komputer dan Desain itu Sia-sia?

Percaya atau tidak, jurusan yang banyak diminati beberapa tahun ini adalah Jurusan Komputer dan Desain. Passing grade untuk masuk ke Jurusan Komputer di tempatku kuliah saat ini masih terhitung yang paling tinggi di antara jurusan lainnya. Begitu pula Jurusan Desain, passing grade-nya lumayan tinggi. Namun, pernahkah kamu berpikir bahwa kuliah di Jurusan Komputer dan Desain itu sia-sia?

Kenapa sia-sia? Beberapa orang berpikir bahwa komputer dan desain mudah dipelajari. Fakta yang lebih pahit lagi, di Indonesia desain sangat dihargai rendah oleh kebanyakan orang; bukan semua orang, karena masih ada sebagian kecil orang yang menghargai. Jika kamu tahu fakta pahit itu, kamu tidak akan tertarik masuk Jurusan Desain. Begitu juga dengan Jurusan Komputer, ketika kamu lulus sangat susah sekali mendapatkan pekerjaan yang gajinya setara dengan kesulitannya. Banyak perusahaan meminta seorang lulusan kuliah Komputer itu harus mampu bahasa pemrograman yang banyak, misal: bisa PHP, HTML, CSS, MySQL, Visual Basic, C++, C, dan masih banyak persyaratan gila lainnya.

Pernahkah kamu berpikir, berapa waktu yang dihabiskan untuk mempelajari bahasa pemrograman itu semua? Mendalami CSS saja, kamu butuh bertahun-tahun; kalo cuma kulit sih mungkin sehari cukup. Pernahkah kamu berpikir, jika kamu seorang desainer, kemudian kamu membuat logo yang unik dan keren dalam waktu yang singkat. Boleh jadi bos-mu tidak akan pernah rela memberimu gaji yang tinggi untuk pekerjaan tersebut. Padahal berapa tahun yang dibutuhkan untuk bisa mempunyai kemampuan seperti itu?

Kadang miris ketika mengingat ada jasa print spanduk, poster, dan sejenisnya di pinggir jalan yang mencantumkan di spanduk depan toko tertulis "Desain Gratis"; bukan "Desain Grafis". Inilah yang bikin kata "desain" di mata orang awam adalah gratis. Kadang konyol ketika ada yang berkata, "Gini aja kug mahal yah". Padahal kalo disuruh bikin kayak gitu ga bisa, hehe. Lebih miris lagi, banyak orang berpikir bahwa orang yang kuliah Komputer itu jago seluruh bahasa pemrograman bak dewa. Pernah saya ditanya apakah bisa pemrograman ini, saya jawab ga bisa. Kayaknya muka sang penanya langsung mengecap saya bodoh, hehe. Padahal emang bodoh. Lha emang hidup saya buat belajar bahasa pemrograman doang yang banyak dan ga ada habisnya?

Prinsip saya sih, saya maunya cuma fokus ke bahasa pemrograman yang saya suka saja. Perkara yang lainnya lupakan. Faktanya jika kamu menguasai banyak bahasa pemrograman namun cuma kulitnya saja, kamu hanya akan dibayar murah. Berbeda jika kamu mendalami beberapa bahasa pemrograman namun fokus, harganya jauh lebih mahal.

Sebenarnya kuliah Jurusan Komputer dan Desain itu tidak sia-sia jika kamu sudah mendapatkan bagian yang kamu suka. Dalami dan terus dalami. Di luar sana, banyak orang yang hanya membayar orang yang mendalami dan bisa menyelesaikan masalah unik. Masalah unik ini hanya bisa diselesaikan oleh pakarnya, bukan orang yang hanya tahu kulitnya saja.

Mungkin kamu akan kaget jika kamu pesan template ke saya, kemudian saya kasih harga yang menurut kamu kemahalan. Padahal di luar sana, banyak orang yang berani bayar mahal dengan kemampuan yang saya punya, hehe. Mungkin ketika awal-awal dulu, pesan template ke saya 100 ribu bisa. Kalo sekarang? Kan harga bensin sudah naik, harga makanan juga sudah naik, kemampuan saya juga sudah naik, jadi harganya juga jadi naik. Buat kamu yang mau pesan template ke saya, bisa lihat-lihat portofolio saya dulu, lalu liat harganya. Hehe, kug ujung-ujungnya malah jadi promosi yah. Udah dulu yah, entrinya udah panjang nih :D

19 komentar:

  1. yang saya alami, kalau masuk jurusan komputer dengan niat untuk belajar komputer saja itu bisa dikatakan agak percuma..

    karena yang saya temui, banyak ahli komputer yang bukan sarjana komputer. bahkan banyak yang dari jurusan non-komputer ternyata jago banget di satu bidang komputer. karena ilmu komputer sekarang bisa dipelajari dengan mudah dan bebas. tidak perlu bakat pun bisa, yang penting tekun belajar. hacker2 pun setahu saya umumnya adalah "jebolan" warnet daripada jebolan universitas. karenanya saya bilang agak percuma, kecuali kalau memang bisa mempelajari sesuatu yang "lebih" dari sana selain ilmu komputer saja.

    kalau untuk desain sepertinya beda ya masalahnya, disini sepertinya kreatifitas dan jiwa seni individu yang lebih banyak berbicara..

    #numpangcurhat

    BalasHapus
    Balasan
    1. jelas beda yang kuliah sama enggak :)
      biasanya yang cuma otodidak ga tahu dasar teorinya

      Hapus
    2. ini nih, diantara yang ngomporin bilang itu sia-sia. walaupun menurut ane ga mutlak kayak gitu juga..

      http://www[dot]indodetik[dot]com/2013/07/kuliah-jurusan-komputer-hanya-sia-sia.html

      Hapus
    3. iya lah ga mutlak
      kalo dibilang sia-sia, lebih sia-sia lagi sekolah SMA :D
      di Jepang aja cukup SMP, udah bisa kerja

      Hapus
  2. selain ambil jurusan ilmu komputer harus ditunjang kemampuan juga ya supaya lebih mahir dan fokus di aplikasi yang bisa

    BalasHapus
  3. Kemarin dapat kiriman tentang artikel serupa via WA. Lupa web mana yang menulis artikel seperti ini juga.

    Saya sendiri tidak merasa sia2 kuliah di jurusan IT, Mas. Bayak ilmu yang saya dapat dan sekarang banyak cring2 yang masuk kalau bantu2 membuat ini itu berkaitan dengan program. :)

    Rasa sia2 itu ada pada mahasiswa yang sering nitip absen dan kurang aktif dan kreatif. :D

    BalasHapus
  4. Intinya sabar yah kalau mau dibayar mahal.. Sabar sambil terus mengembangkan kemampuan, hehehee

    BalasHapus
  5. tergantung kreatifitas masing2 individu,

    BalasHapus
    Balasan
    1. kadang ga melulu kreativitas
      tapi koneksi :D

      Hapus
  6. Yang paling penting dikuatkan dulu algoritma dan logic-nya dalam problem solving, yg biasanya dikasi sama Dosen / AsDos, atau bisa ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Menurutku, di dunia IT software, yang membedakan kualitas seseorang dengan yg lain itu kekuatan logic-nya.

    Kalau bahasa pemrograma / syntax bisa dipelajari otodidak pake buku/internet/konsultasi. Tergantung nanti di tempat kerja software2nya pakai bahasa pemrograman apa, mau ga mau harus belajar lagi :p

    Semoga ga ada yg keracunan VB.Net / SAP Abap kayak ane, hahaah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. wekeke, akhirnya ada yang berpengalaman menjawab juga perbedaannya :D
      yang jelas emang beda yang ga kuliah dengan yang kuliah
      mana mungkin sama antara orang yang tidak makan dan orang yang makan :D

      Hapus
  7. salah satu hal yg kusesali itu, waktu kuliah aku pilih jurusan ekonomi

    coba jurusan komputer, akan lebih cocok dengan kondisi aku sekarang (ga harus mendengar)

    jadi bisa punya ilmu bahasa pemograman, cocoklah dengan dunia blogger

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya yo
      tapi mau gimana lagi
      dijalani saja :)
      pasti ada hikmahnya

      Hapus
  8. makanya kalo mau pintar jangan sekolah lama2, sekolah itu kerjanya mencuci otak kita, percaya / tidak liat aja, siapa yang paling rajin tawuran ? pastinya siswa atau mahasiwa kan ? sekolah itu gk harus disekolah klao mau belajar ilmu komputer cukup dari internet, kalo ilmu dagang ya di pasar, di sekolah anda cuma diceramahi sama orang2 yang merasa dirinya pintar padahal 0 besar,

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin kamu belajar dari orang2 yang 0 besar :P
      jadinya menganggap semua guru 0 besar
      padahal tidak, banyak guru2 yang berisi ... hanya saja mereka tidak mudah untuk ditemukan :)

      Hapus
    2. Tidak menghargai guru

      Hapus
    3. bener banget. harus tepat waktu jangan dilama-lamain. Di sekolah ada ujiannya juga jadi bisa buat insektisida

      Hapus