Persona Intikalia

11 Jan 2014

11 Januari 2012

Dua tahun lalu, 11 Januari 2012, hari di mana menjadi titik balik kehidupanku. Berawal dari kejadian konyol dan pura-pura menjadi cinta serius yang bersemi hingga kini. Haha, ingin ku tertawa saat mengingat masa itu. Konyol sekali, ternyata "society" itu memang bisa mempengaruhi cara berpikir orang. Bahkan, aku pun dulu ikut merasa terpojokkan karena "society" ini.

Aku pun masih tidak percaya hal itu akan benar-benar terjadi. Bayangkan saja, sangat tipis, sangat rawan, hampir saja aku salah pilih. Tapi, takdir Alloh memang sempurna. Hanya karena hal kecil pun, akhirnya aku memilih sesuatu yang tepat. Jika aku gagal saja memilih, mungkin hancur. Kadang memang terlihat lucu. Sampai sekarang pun rasanya masih tidak percaya hal ini akan terjadi.

Aku pun masih bingung jika harus menjawab pertanyaan yang sering ditanyakan beberapa orang yang bertemu denganku. Sebenarnya mudah, cuma menjelaskan sesuatu yang masyarakat awam belum lazim mendengarnya itu memang susah. Infrastruktur itu masih belum lazim di negeri ini.

Kini, berawal dari 11 Januari 2012 itu pun akan benar-benar membuahkan hasil di Januari 2014 ini, insyaAlloh. Aku tidak tahu apa ini akan datang di Januari atau Februari nanti. Aku juga penasaran menunggunya. Tidak hanya aku, beberapa orang terdekatku juga menantikannya. Menantikan sesosok (mungkin/semoga saja) perempuan kecil yang selama 24 tahun lalu ingin terdengar tangisnya di keluargaku.

Mungkin pembaca bingung apa maksud entri ini. Tapi, aku yakin beberapa pembaca tahu apa yang aku maksudkan, hehe. Intikali itu memang tak pernah gamblang menjelaskan sesuatu. Terlalu banyak bias di dalamnya.

16 komentar:

  1. Bentar2, coba tak pahamin dulu maksud dari kalimat ini:

    "Tidak hanya aku, beberapa orang terdekatku juga menantikannya. Menantikan sesosok (mungkin/semoga saja) perempuan kecil yang selama 24 tahun lalu ingin terdengar tangisnya di keluargaku."

    Mau nikah tah sob? apa udah nikah, terus istri lagi hamil nih? Wah aku ngucapin selamat aja deh klo gitu... moga suara bayi mungilnya cepete kedengeran :D

    BalasHapus
  2. Emang, bro. Sebaiknya didiemin aja kata-kata masyarakat. Yang ada juga capek jiwa-raga ngejelasinnya, apalagi kalau nggak ada bukti....

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha, emang gitu nuel
      aku sih cuek aja, kalo mereka ga paham, berarti emang otak mereka belum sampe mikir ke sana :D

      Hapus
  3. moga suara bayi mungilnya cepete kedengeran :D

    BalasHapus
  4. Kayaknya sih aku paham maksud post ini, John. Jadi kamu ketemu Enny pada 11 Januari tahun lalu, dan sekarang udah mau punya anak. (Hehe, sok tahu). Yang masih bikin penasaran, kok kalian bisa kenal sampai nikah itu gimana? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha, betul tebakanmu :D
      kalo proses itu, aku males menceritakan :P
      terlalu rumit dijelaskan
      lagian banyak trik2 yang aku takut ditiru sama anak2 muda jaman sekarang :v

      Hapus
  5. nama anakmu nanti apa john? iskael?

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan lah yo :D
      itu cukup nama blog aja Iskael :P
      aku sudah menyiapkan nama sendiri

      Hapus
  6. Balasan
    1. bukan :D
      ada nama yang lebih bagus dari itu

      Hapus
  7. Allhamdulillah kalau sudah berhasil di awal tahun ini, semoga segra hadir sosok mungil itu untuk kebahagian kalian :)

    BalasHapus
  8. Wahuy dalem banget bro ckckck
    Yah begitulah, kadang refleksi ke belakang bisa memicu semangat di saat sekarang. Dan semoga kehadiran bidadari kecil di tengah keluarga bisa menambah suasana surgawi di dalamnya.. amiin.
    Sedikit rahasia, itu adalah pintu rejeki yg melimpah juga bagi bro sekeluarga :)
    Sip!

    BalasHapus