Persona Intikalia

26 Okt 2014

Cantik Itu Rewel

Cantik itu rewel. Kata-kata itu pertama kali saya lihat di angkot kota Surabaya saat saya masih SMP. Karena seringnya naik angkot, selama 6 tahun naik angkot, saya pun sering memperhatikan kata-kata yang ada di stiker yang terpampang di angkot-angkot. Awalnya saya masih belum paham apa maksudnya. Namun, seiring waktu saya pun makin paham :D

Faktanya, seorang wanita ketika dia merasa dirinya cantik -merasa doang loh yah, belum terjamin kecantikannya- maka dia akan mendadak rewel. Beberapa teman SMP dan SMA saya dulu, khususnya cewek, merasa dirinya cantik dan memang faktanya lebih rewel dari cewek lainnya. Bahkan kadang yang merasa cantik ini lebih rewel dari yang cantik beneran tapi dia ga sadar kalo dirinya cantik.

Untuk itulah, saran saya kepada lelaki di dunia ini; carilah cewek yang cantik tapi tidak merasa cantik untuk dijadikan istri. Cewek yang merasa cantik biasanya sangat rewel banget. Kamu akan kualahan melayaninya. Untuk itu selalu tanamkan pada cewek bahwa dirinya tidak cantik, maka mereka tidak akan rewel.

Saya pun juga melakukan hal yang sama. Karena saya tahu bahwa cantik itu rewel; saya "mendoktrin" istri saya bahwa dia tidak cantik. Walau kadang mungkin istri saya sebel punya suami kug kayak saya gini, hehe. Saya biasanya bilang "Walaupun kamu tidak cantik, tapi kamu selalu bikin saya kangen karena kamu baik". Cewek kalo dipuji kayak gini pasti ga terlalu terbang ke awan. Atau mungkin bahkan kamu mendadak dicuekin.

Pengalaman pribadi sih tiba-tiba istri saya mendadak bete waktu saya bilang kayak gitu. Apalagi waktu itu dia lagi dapet. Lengkap deh. Saya doktrin sekali lagi pada istri saya kalo "Hanya orang yang putus asa yang bilang cantik itu relatif". Makin ngambek dia :D

Tapi ngambeknya paling beberapa jam doang. Setelah udah redahan, istri saya malah minta maaf ke saya. Emang top lah istri saya ini, paling cepat sadar diri dan minta maaf kalo salah. Sebagai suami, sedikit mungkin saya membohongi fakta. Sebisa mungkin saya tidak berbohong. Terkadang beberapa suami salah pilih jalan dalam memuji istrinya. Akhirnya istrinya besar kepala dan malah ga ngehormatin suaminya. Kalo saya sih mending pilih jujur-jujur aja.

Saya selalu menekankan pada istri saya bahwa cantik itu memang penting, tapi baik jauh lebih penting. Bagi saya, saya tidak butuh istri yang cantik-cantik amat; cukup yang bikin menarik hati dan ga pernah bosan ngelihatnya. Asal kamu tahu, ada loh cewek yang cantik tapi ngebosenin kalo dilihat. Kalo kamu belum pernah ketemu; berarti wawasanmu kurang :D

Seorang cowok kadang lebih tertarik pada kesamaan dalam beberapa hal daripada kecantikan. Saya juga bersyukur mendapatkan istri yang punya setidaknya 70% kesamaan dalam beberapa hal. Mulai dari hobi, cara menanggapi sesuatu, selera -meski kadang beda-, dan pandangan tentang kehidupan ini. Saya bisa ngobrol ga selesai-selesai dengan istri saya dalam waktu yang lama. Apalagi jika kami membahasa masalah ngeblog atau masalah agama.

Menghadapi perempuan itu memang unik. Kadang ketika kamu baik padanya dengan berharap dia baik padamu, justru dia akan sebaliknya; bahkan kadang perempuan itu akan bosan denganmu. Untuk menghadapi perempuan, jangan berikan seluruh perhatianmu. Cukup bikin dia penasaran saja dan dia haus akan perhatianmu. Jujur, dengan mempelajari psikologi wanita saya lebih mudah meluruskan istri saya yang lagi bengkok. Saya buat istri saya kehausan dengan perhatian saya. Bahkan seandainya saya tidak kasih kabar saat saya keluar rumah; dia akan gundah. Ketika istrimu kehausan akan perhatianmu, dia akan berusaha selalu baik kepadamu agar mendapatkan perhatianmu.

Memang sih tidak gampang mendapatkan atau setidaknya mengupayakan agar istri menjadi ketagihan perhatian. Ada beberapa hal yang harus ditempuh. Saya tidak akan membocorkannya di sini karena hal itu terlalu privat, hehe.

Kembali ke cantik itu rewel. Saya sempat memuji istri saya cantik. Beberapa menit kemudian istri saya mendadak rewel. Emang sengaja sih ngetes apa benar kalo cantik itu rewel. Ternyata emang bener. Bahkan ini bisa terjadi pada istri saya yang sudah saya doktrin, hehe. Kalo udah rewel biasanya saya bilang kalo tadi itu cuma buat ngetes doang. Dia langsung mendadak bete. Saya sih mending melihat istri saya bete daripada dia rewel. Paling betenya sebentar. Ga lama kemudian pasti dia nyariin saya.

Pelajaran yang dapat diambil dari psikologi wanita cantik itu rewel adalah jangan pernah puji wanita dengan kata cantik. Gunakan kata-kata lain yang lebih terkontrol, misalnya: baik, pemaaf, perhatian, qonaah, zuhud, atau yang sejenis dengan itu.

Mengapa tidak dengan kata cantik? Kata cantik membuat wanita tidak memiliki konsekuensi dari pujian tersebut. Justru kamu lah yang memiliki konsekuensi akan menuruti apa yang dia mau karena dia cantik. Dia merasa kamu layak memperlakukannya spesial karena kamu sudah mendapatkan wanita yang spesial karena kecantikannya.

Sangat berbeda jika kamu memujinya dengan baik. Kata baik ini memilki konsekuensi pada yang dipuji. Wanita tersebut akan terbebani harus menjadi baik. Jika tidak baik perilakunya, maka dia ga akan dikatakan baik. Begitu juga dengan pemaaf dan kata sejenisnya. Intinya adalah pujilah dengan pujian yang menjadi konsekuensi bagi yang dipuji, bukan bagi dirimu sang pemuji.

Untuk itu, sebelum memuji; pikirkan terlebih dahulu konsekuensi dari pujianmu. Semoga entri ini bermanfaat :)

5 komentar:

  1. Balasan
    1. loh jangan ngambek dong :D

      Hapus
    2. [OOT]
      avatarnya bu Enny keren..
      wkwkwk..

      itu fla untuk topping cupcake ya?

      Hapus
    3. xixixi, itu avatar untuk Name dan URL mas
      punya mas juga gitu avatarnya :P

      Hapus