Persona Intikalia

7 Sep 2015

Baby Gembil

Punya anak berbadan gemuk memang membanggakan. Pasti semua emak-emak kalau punya anak gemuk bangga banget deh. Soalnya saya merasa juga gitu. Sepertinya gemuk adalah parameter, orang tuanya berhasil ngurus atau enggak. Padahal sih gak selalu gitu. Memang sih gemuk itu bisa berarti kebutuhannya sudah agak lebih dari tercukupi. Tapi kalau terlalu gemuk biasanya itu gak bagus. Untungnya meski punya anak dalam waktu dekat, anak pertama kami gak kurus. Bisa dibilang postur tubuhnya ideal. Gak gemuk banget tapi juga gak kurus banget.

Mitosnya kalau punya anak dalam waktu dekat, biasanya anak yang pertama kurus. Alhamdulillah Aisyah tetap gemuk tanpa melewati batas. Jadi mitos tersebut sebenernya gak benar. Tergantung bagai mana orang tuanya mengurus. Dan juga tergantung anaknya doyan makan apa enggak. Aisyah termasuk yang mudah makan, apa saja dia doyan. Bahkan makan dengan rasa yang agak pedas dia masih mau makan. Jadi apa pun yang dimasak di rumah dia bisa ikutan makan. Belum lagi dia masih minum susu UHT tiap hari maksimal enam ratus mil. Jadilah kebutuhan gizinya insyaAlloh tercukupi. Gak heran kalau dia aktif banget. Sampa yang jagain dia kelelahan sendiri karena dia gak mau diem.

Sedangkan adiknya ini yang sudah sebulan minu susunya juga banyak. Punya anak kedua ini memang saya sengaja memberikan ASI perah. Tujuannya sih supaya saya bisa mengurus dua anak tanpa harus saya kehilangan waktu me time yang sederhana seperti mandi dan makan. Dengan ASI perah siapa saja bisa menyusui Hafshoh.

Saya juga merasa dengan ASI perah ini anak lebih kenyang. Karena tanpa harus susah susah menyusu dia bisa minum dalam jumlah banyak. Gak seperti saat menyusu langsung dengan saya yang butuh tenaga untuk menyedot ASI. Belum lagi jumlahnya gak sebanyak kalau minum ASI perah. Sekali minum ASI, Hafshoh bisa habis sekitar seratus lebih. Itu pun kadang nambah jadi seratus lima puluh. Biasanya sih kalau udah lebih dari seratus Hafshoh jadi gumoh. Tapi kalau gak dikasih dia gak mau diem, masih aja minta nyusu.

Tapi ada yang bikin saya galau. Ternyata membiasakan anak minum ASI dengan dot bukan hal yang baik. Tapi saya masih kesulitan kalau harus membiasakan dengan cara lain. Sejauh ini memang Hafshoh gak bingung puting dan cara dia lacth-on pun sudah benar. Saya takut nanti kalau sudah besar dia kesulitan untuk menggunakan perlengkapan minum yang lain. Semoga aja gak begitu.



2 komentar:

  1. Insya Allah bisa menggunakan peralatan minum. Waktu anak saya yang pertama pakai botol memang agak susah melepasnya tapi pelan-pelan biasa. Anak kedua gak kenal botol sama sekali jadi cuma perlu menyapih aja waktu itu

    BalasHapus
  2. Mau komen apa soalnya smua ponakan pd gak minum susu di dlm botol. Jd ya smoga nanti Hafsoh g bingung

    BalasHapus