Beberapa hari sebelum pulang ke Surabaya, saya dan suami menyempatkan diri mengajak Aisyah untuk jalan-jalan di Purwokerto. Ini pertama kalinya saya membawa Aisyah menggunakan sepeda motor bersama suami. Rasanya deg-degan tapi untung aja Aisyah cukup anteng saat di sepeda motor. Jadi saya gak terlalu khawatir. Sebelum pergi jalan-jalan Aisyah memang agak rewel. Ternyata dia agak ngantuk, makannya rewel. Saya agak panik saat di sepeda motor Aisyah tertidur. Meski sesekali terbangun dari tidurnya karena kaget saat motor berhenti mendadak. Untungnya saat di pusat perbelanjaan moro Aisyah langsung bangun. Wajahnya terlihat bingung karena mendadak berada di tengah hiruk pikuk pengunjung.
Saat hendak berbelanja Aisyah sempat meminta naik trolly belanja. Seenggaknya jadi lebih praktis karena gak perlu jagain Aisyah yang bakal kabur ke mana-mana. Aisyah juga menikmati jalan-jalan dengan trolly belanja. Kami pun gak perlu repot gendong Aisyah. Setelah selesai berbelanja kami berniat untuk beristirahat sebentar sambil menunggu waktu sholat yang sebentar lagi datang. Tadinya kami ingin minum es dawet tapi ternyata gak buka. Jadi kami memutuskan untuk minum jus saja.
Setelah minum jus ternyata saya lapar. Jadi memutuskan untuk makan sesuatu. Saya ingat ibu saya pernah bilang ada tempat makan bernama Mayasi di Moro. Kata ibu saya di sana ada siomay enak. Jadi saya tertarik ingin mencoba juga. Selain beli siomay saya juga beli ramen dan paket nasi. Saat sedang memesan makanan Aisyah ribut ingin mencoba naik lift. Akhirnya dari pada dia penasaran ingin naik lift, kami memperbolehkan Aisyah untuk naik lift. Suami mengantar Aisyah untuk naik lift dan saya memesan makanan. Ternyata saat naik lift Aisyah ketakutan. Setelah itu Aisyah kapok naik lift.
Gak lama setelah Aisyah selesai naik lift, pesanan kami datang. Suami saya makan ramen dengan level dua. Ternyata meski level dua pun rasanya pedas sekali. Sampai suami saya hampir gak kuat menghabiskan ramennya. Harga ramen di Mayasi gak terlalu mahal. Semangkok ramen beef hanya tujuh belas ribu rupiah, cukup terjangkau. Kalau untuk rasa sih standar banget.
Aisyah ternyata juga menikmati makanannya. Saya sengaja memesan siomay untuk Aisyah. Karena sepertinya dia memang gak terlalu suka makan nasi di luar. Satu porsi siomay isi tiga dengan harga delapan ribu rupiah. Aisyah hanya bisa menghabiskan dua siomay. Sisanya saya dan suami dan makan. Rasanya saat itu meski lelah kami senang sekali bisa membawa Aisyah jalan-jalan. Apalagi Aisyah juga terlihat sangat senang.
17 Sep 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
kalau aku pasti mesennya somay aja mbak :)
BalasHapus