Persona Intikalia

18 Des 2016

Keajaiban Takdir Nikah

Hari ini saya baru saja datang di acara walimah (syukuran pernikahan) teman SMA saya, yang sudah saya kenal sejak SD dulu gara-gara satu tempat les. Ada sedikit hal unik yang saya dapatkan dari kisah teman saya dan istrinya ini hingga dipertemukan di pernikahan. Baik, saya akan menceritakannya dari sisi teman saya dulu.


Tahun 2015 lalu, saya pernah bertanya ke teman saya ini saat perjalanan ke pernikahan teman kami yang lain.

"Kapan kamu nikah?"
"Akhir tahun depan insyaAlloh", jawabnya.
"Oh yah, wah 'sebentar lagi' dong?", tanyaku, "udah ada calonnya?"
"Belum," jawabnya sambil tertawa.
Aku pun juga ikut tertawa.

Dan ternyata akhir tahun ini (2016) dia benar-benar menikah. Padahal dia kenal dengan istrinya yang sekarang tidak lama, paling sekitar 6 bulan yang lalu. Jadi bisa disimpulkan dia sebelumnya memang benar-benar belum punya calon.

Tak berhenti di sana. Tadi dia bercerita pada kami (saya dan teman SMA-ku lainnya) bahwa istrinya juga melakukan hal yang aneh menurut orang lain. Awal tahun 2016 lalu istrinya tiba-tiba melihat kalender dan terinspirasi untuk mencari tanggal yang bagus. Dia menemukan tanggal 12 Desember 2016. Lalu melingkarinya. Dan ini membuat temannya dan keluarganya pun bertanya kepada dia, mengapa dia melingkari tanggal 12 tersebut. Dia menjawab, dia ingin menikah di tanggal itu.

Teman dan keluarganya pun terkejut, bertanya apakah dia sudah punya calon untuk menikah di tanggal itu. Dia menjawab dia belum punya calon. Tentu saja teman dan saudaranya pun tertawa. Kamu pun juga akan tertawa ketika melihat ada saudara atau temanmu yang seperti itu. Calon saja belum punya, sudah menentukan tanggal. Dalam peribahasa Madura dikenal "Mlampahi Manok Ngabeung" (artinya: Sudah bikin bumbu dulu, padahal burungnya masih terbang).

Tapi, yang namanya takdir memang cara kerjanya seperti itu. Orang yang akan menikah merasakan bahwa dia akan menikah dalam waktu dekat, entah itu dengan siapa. Namun, ada firasat yang berbeda. Dulu aku juga begitu. Ketika aku ngobrol dengan calon istriku dulu juga langsung "klik". Dan aku merasa dia adalah pilihan yang tepat untuk dijadikan istri.

Padahal kenal baru beberapa hari. Itupun cuma lewat tulisan. Sekalinya ngobrol guyonan malah bahas nikah. Trus akhirnya kejadian beneran aku nikahin dia kira-kira setahun kemudian. Kadang memang kalau dipikir ga masuk akal. Tapi begitulah. Apa sih di dunia ini yang ga mungkin? Otak kitalah yang kadang membatasi sebuah hal sehingga jadi terlihat tidak mungkin.

Perhatian!

Tapi yang paling penting dari semua itu adalah tidak membuat orang yang belum nikah semakin tersinggung. Ini penting loh, digarisbawahi trus dikasih stabilo kalo bisa. Berbeda dengan kebanyakan orang yang menanyakan kapan nikah dengan nada mengejek, kami (saya dan teman-teman sepermainan SMA) bertanya seperti itu karena kami peduli. Jika tidak punya calon, kami carikan. Ada teman kami yang emang ngurusi masalah perjodohan (padahal dia sendiri belum nikah loh). Kalo ada masalah lain, ya tinggal dibicarakan bersama.

Bagi kami, sudah nikah dan belum nikah itu sama saja, tetap saja kami bisa berkumpul bareng. Hanya saja yang nikah sudah punya tanggungan tambahan dan jamnya tidak sefleksibel dulu. Kami yakin pertemanan kami adalah pertemanan sejati. Tidak harus bertemu setiap saat. Namun, kami tetap berharap bisa bertemu di saat-saat tertentu di sela-sela kesibukan kami.

Jadi, tidak ada anggapan yang sudah menikah yang lebih keren dan yang jomblo tidak laku. Pernikahan adalah sebuah pilihan dan perkara takdir. Setiap orang tahu tentang keadaannya sendiri dan apa pilihan terbaik yang bisa dia pilih saat ini.

Menikah belum tentu bahagia, karena awal menikah saja sudah digempur dengan banyak masalah. Tidak semua orang bisa melaluinya. Yang membuatmu bahagia adalah ketika kamu mengingat masa-masa perjuangan keras menyelesaikan semua masalah yang dihadapi bersama istri tercinta.

7 komentar:

  1. Semoga saya bisa menikah tahun depan.. Heheh.. (meski belum tahu calonnya juga)

    BalasHapus
  2. OOT nih, pengen komen terkait masalah feeling. Entah kenapa kug akhir2 ini kepikiran angka 35... Apa aku bakalan mati di usia itu, ya?

    Haha... Maaf komennya ngaco. XD

    BalasHapus
  3. Semoga juga saya bisa menikah tahun depaaaan, aamiin. Jadi numpang berdoa hhehhe.

    BalasHapus
  4. Wah bisa kejadian seperti itu yah, berarti memang takdir. Kemarin juga sempat baca berita tentang warga Cina yang ternyata sudah pernah ketemu secara tak sengaja calonnya 14 tahun yang lalu, mungkin itulah takdir nikah :D

    BalasHapus
  5. Artikelnya bagus... Ringan namun sarat makna. Keep posting cak jon

    Semoga saya jg dpt segera menikah tahun 2017. Aamiin...

    BalasHapus
  6. Semoga saya menikah tahun ini, atau paling tidak awal tahun depan Insya Allah, :)
    Doakan juga ya >.<

    BalasHapus