Persona Intikalia

14 Okt 2020

Menjadi Tua dan Awet Muda

Tak terasa aku sudah menua. Hehe, ya iyalah. Masa semakin memuda. Jika kilas balik beberapa tahun ke belakang, rasanya banyak hal-hal berat yang aku lalui. Ya berat secara mental tentunya.

Mungkin aku tidak bercerita di blog ini. Mungkin kamu juga hanya melihat blog ini sudah berisi banyak postingan iklan yang membuat sedikit muak. Atau mungkin sangat memuakkan.

Pasalnya emang banyak sekali blogger-blogger asyik yang dulu saat awal-awal aku ngeblog, sekarang sudah jadi silent reader atau kembali ke tempat pertapaan. Rata-rata mereka sudah menghasilkan uang dari blog dan memilih diam dan menghilang dari peredaran. Atau mungkin memang kehidupan offline-nya sudah sangat menyibukkan.

Seperti diriku ini, bahkan untuk menulis tulisan yang seperti ini saja, sampai harus diminta oleh istri. Hehe. Katanya dia kangen aku nulis.

Oke, kali ini aku akan membahas judul dari tulisan ini, Menjadi Tua dan Awet Muda.

Percaya atau tidak—kamu tidak boleh muntah dulu yah—banyak yang mengira diriku masih umur 20-an awal. Dan banyak orang yang menganggap aku belum menikah.

Mungkin sih karena mereka melihatku berambut gondrong, mukanya biasa saja ga ada beban, dan masih berjiwa muda. Halah.

Sebenarnya bukan tidak ada beban. Tapi, bebannya memang diredam. Jadi apapun masalahnya, dibikin lebih mudah dan tidak terlalu dipikirkan terlalu dalam hingga stress. Tapi apa aku ga pernah stress? Hmm, ya pernah lah, tapi ga lama. Paling beberapa menit atau beberapa jam saja. Setelah itu balik lagi.

Kebanyakan orang yang mukanya boros adalah orang yang menanggung beban yang berat dan dia tidak punya tempat untuk curhat.

***

Ada cerita unik waktu aku kuliah dulu, ada teman Lab yang punya kakak perempuan sekitar 2 tahun lebih tua dari dia. Waktu itu aku masih berumur 21 tahun kalo tidak salah. Artinya kakaknya temanku ini sekitar 23 tahun.

Nah, kebetulan kakaknya ini sedang dilamar oleh cowok yang umurnya 2 tahun di bawah temanku. Jadi cowoknya sekitar umur 19 atau 20-an lah. Tapi, kata temanku mukanya cowok ini bisa lebih tua dari muka kakaknya.

Aku pun bertanya, lah kok bisa. Temanku cerita kalo cowok kakaknya ini ga kuliah dan kerja sejak lulus SMA. Sepertinya pekerjaannya sangat berat sehingga ngefek banget ke mukanya.

***

Beberapa saat yang lalu, waktu istri lagi kontrol kehamilan di dokter kandungan, tentu saja di sana ada aku juga yang ikut mengantar. Dokter kandungannya tanya ke istri, "mbak nya umur berapa yah?". Istri menjawab, "27 dok". Ini yang kontrol yang pertama.

Kontrol kandungan yang kedua, ditanya lagi. Kontrol ketiga ditanya lagi. Sepertinya dokter kandungannya mengetes istri, apakah konsisten dengan jawabannya. Lah ya pasti konsisten, masa selisih 1 bulan saja umurnya sudah beda. Hehe.

Aku dan istri memang mukanya masih kayak orang yang barusan nikah. Bahkan saat pergi ke toko peralatan rumah, sering kali penjualnya mengira kami bedua barusan nikah dan beli barang-barang buat ngisi rumah. Wkwkwk.

Kadang aku iseng juga jawabin penjualnya dengan fakta yang ada, kalo kami sudah punya anak 5 (yang hidup 4, meninggal 1 waktu masih bayi). Ekspresi penjualnya pun bisa kamu tebak. Aku yakin kamu yang membaca tulisan ini juga bakal terbelalak dengan fakta ini kan yah? Hehe.

***

Sebenarnya kunci awet muda adalah tidak terlalu terbebani oleh kehidupan. Ya aku sih memang punya anak banyak dan konsekuensinya adalah kerja lebih smart supaya bisa ngasilin duit yang banyak. Kok ya alhamdulillah kerjaanku bukan kerjaan fisik. Kerjaan cuma di depan laptop, nulis, riset keyword, ngoding, dan semisalnya. 

Bahkan saking ga keliatan kerjanya bagi orang jadul (tetangga yang tua-tua), aku dianggap ga kerja dan masih "numpang" ke orang tua. Jahat banget kan dugaannya. Makanya aku kasih sekalian hal yang bikin mereka bingung, yaitu dengan punya anak banyak. Biar makin pusing mereka menduga-duga. Hehe.

Bahkan saat pandemi seperti ini mereka juga masih belum terbuka wawasannya. Padahal kan yang paling bertahan di saat pandemi seperti ini ya kerjaan yang dianggap "tidak kerja" ini, tapi menghasilkan uang. Tapi apa mau dikata, ya biarin saja lah. Biarin mereka beranggapan sendiri sesuai apa yang mereka inginkan. Entar juga lama-lama tahu sendiri.

Btw, bagi kamu yang penasaran kayak apa aku sekarang. Masih sama kok seperti yang dulu (tahun 2011-an). Cuma sekarang sudah muncul ubannya dikit-dikit. Hehe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar