Sebuah kesetiaan tidaklah memiliki parameter yang jelas di khalayak umum ini. Namun, kesetiaan juga bisa mempunyai parameter jika berada pada suatu keadaan/wadah tertentu. Contohnya saja ketika kita berada pada sebuah komunitas yang mengikat dengan Anggaran Dasar Rumah Tangga yang telah ditentukan. Pastilah di sana kesetiaan memiliki parameter. Namun, tak semudah itu kita harus setia dalam segala hal. Lantas, bagaimana kita harus bersikap? Itulah keterampilan dan ilmu kita yang turun tangan.
Sebelum melakukan sebuah janji setia, nampaknya kita harus melihat dulu mengapa kita harus setia dengan hal itu dan apa akibatnya jika kita telah mengikat kesetiaan terhadap suatu ha tersebut. Jika hal itu kita anggap kurang bermanfaat bagi kita, mengapa harus setia dengan hal itu. Bukankah itu sangat jelas. Ambillah yang bermanfaat darinya. Jika manfaat lebih sedikit daripada kerugian yang nantinya kita tanggung, mending dilepas saja dan hilangkan janji setiamu dari sana. Heheheh .... bukan maksud saya untuk memberontak. Tapi sampaikan dengan santun. Jika dengan santun masih ga bisa, ya terpaksa dengan cara yang tak mengenakkan. Heheheh ...
Ahh ... mengapa aku membicarakan hal ini di postingan kali ini? Tentu memiliki pengalaman-pengalaman yang secara langsung maupun tak langsung yang aku alami. Aku melihat mereka yang mengadakan janji setia, lalu mereka seakan diperbudak oleh janji itu. Bukankah kita makhluk yang paling bebas. Yang bisa menenukan kehendak semau kita. Maka berbuatlah sesukamu jika tidak malu. Hahaha ... Dari sini aku bisa membuat puisi ...
BEBAS
Itu sedikit cuplikan puisi yang bisa aku buat mengenai bab kesetiaan ini. Anda termasuk golongan yang mana? Yang bebaskah atau terkekang? Silakan utarakan pendapat Anda di komentar di bawah ini ... Mau menambahkan juga boleh :DAkulah orang-orang yang bebasyang lepasdan dilepasdari sesuatu yang membuat tak bisa bernapasAku tertawa melihat merekakarena terkekang oleh setiayang membawa petakalepaslah saja darinyaIni aku, orang bebasikutlah bebas bersamakubersama yang lainnyayang juga bebas
puisinya bagus yah mas... :D
BalasHapushmm....
salam hangat
dari blogger abnormal
hhehhe ... makasih atas pujiannya
BalasHapussalam hangat juga dariku :D
terima kasih sangat menginspirasi
BalasHapusheheh .... sama2
BalasHapusmenginspirasi menjadi apa? menjadi orang yang setia atau ga? :D
"Maka berbuatlah sesukamu jika tidak malu"
BalasHapusmerujuk ke ariel yah ^^
tentang Gnome Paint di Blog Waroeng Ubuntu, screenshotnya segera dipasang.... :D
hahhah ... begitulah ... jika ga malu, berbuatlah sesukamu
BalasHapusbtw, masalah Gnome Paint, aku akan menuju TKP :D
sudah ku upload, baru sempat karena mata ngantuk sekali :D
BalasHapusPiala Dunia mengacaukan jam tidurku :D
hahahah .... rasain tuh World Cup Fever :D
BalasHapuspgi brad...
BalasHapuswih jago juga bkin puisinya...
nice lah...
hehehe ... begitulah
BalasHapusmakasi atas pujiannya :D
wah keren bro
BalasHapusmakasih atas pujiannya :D
BalasHapusadoh! setia ngga ya? huhuhu :P
BalasHapusheheh ,,, setia ga? tergantung kehendak agan sendiri .... agan boleh memilih karena hidup itu memilih
BalasHapussob, ada awards buat kamu silahkan diambil
BalasHapusmakasih atas awardnya :D
BalasHapusPuisinya bagus mas..
BalasHapusmakasi atas pujiannya :D
BalasHapuskadang cape jg jd org setia klo timbal balikna ga sama :(
BalasHapusbegitulah kehidupan :D
BalasHapusSulit rasanya untuk setia, tapi itu harus diperjuangkan sebagai lambang keteguhan hati... kesetiaan biasanya terpengaruh oleh kondisi yang sedang di alami, jadi ada kelabilan disitu. Yang terpenting selalu komitmen pada yang tertanam dalam hati selagi itu bermanfaat bagi diri maupun orang disekitar.
BalasHapusyup ... bener juga :P
BalasHapus