Ketua kelas dan wakilnya telah terpilih. Aldo sebagai ketua kelas dan Gisel sebagai wakilnya. Ini merupakan awal dari tahun ajaran baru di kelas 2 SMA. Aldo duduk sebangku dengan Afri dan Gisel duduk sebangku dengan Rani. Bangku mereka bersebelahan. Hari itu, hari pertama masuk ke kelas 2. Sebagai ketua kelas yang baru Aldo memberikan sambutan rasa terima kasihnya karena teman-teman sekelasnya percaya mengamanahkan hal ini ke Aldo. Gisel hanya berdiri di samping kanan kanan Aldo saja, sambil memberikan senyuman kepada semua. Kehidupan SMA kelas 2 sudah dimulai dari sekarang.
Sebagai ketua kelas yang baik, hal pertama yang dilakukan oleh Aldo adalah mengenal seluruh elemen kelasnya. Lebih bagus lagi jika Aldo mengetahui setiap karakter dari banyak temannya di kelasnya. Kehidupan kelas masih biasa saja. Euforia masa paling indah dalam hidup akan dimulai.
Kebiasaan baru Aldo sekarang adalah datang paling pagi dan pulang paling akhir. Menyiapkan peralatan kelas dan membereskan ketika kelas usai. Awalnya Gisel tidak begitu sadar dengan tugas yang seharusnya ia kerjakan untuk membantu Aldo. Suatu hari, Gisel masih sangat sibuk mengerjakan soal, padahal kelas sudah berakhir. Sambil mengerjakan soal-soal itu, Gisel baru sadar bahwa Aldo setiap harinya melakukan hal yang serupa, membersihkan papan tulis dan merapikan peralatan kelas.
Pernah suatu pagi, Gisel mencoba datang lebih awal dari sebelumnya. Ternyata, Gisel melihat Aldo sudah berada di kelas menyiapkan banyak hal. Gisel pun mulai membantunya. Di sanalah percakapan hangat dimulai.
"Hai, bisa aku bantu." Gisel menawarkan bantuan.
"Boleh." Kata Aldo.
"Aku yang merapikan meja guru yah." Kata Gisel.
"Oke, aku yang mengisi tinta spidol." Ucap Aldo sambil pergi ke Tata Usaha untuk mengisinya.
Setelah kelas sudah tertata rapi, keduanya duduk dan bercakap-cakap.
"Aldo, kamu ga bosan yah melakukan hal yang seperti ini setiap hari?" Tanya Gisel.
"Bosan, ya bosan sih, tapi ini kan amanah." Jawab Aldo.
"Ouh, gitu yah, aku jadi merasa bersalah nih lama ga membantu kamu." Ucap Gisel.
"Ah, gapapa, sekarang kan akhirnya kamu membantuku." Kata Aldo.
"Iya juga yah, ternyata apa yang kamu lakukan membuahkan hasil." Pasti Gisel.
"Sepertinya begitu." Jawab Aldo sambil meringis.
"Ah kamu, bikin aku merasa bersalah saja." Gisel menepuk lengan Aldo.
Percakapan terus berlanjut. Gisel memperhatikan tangan Aldo yang sibuk mengetik di hapenya. Penasaran dengan apa yang dilakukan oleh Aldo, Gisel pun bertanya.
"Lagi SMS-an yah?" Tanya Gisel.
"Um.. rahasia." Ucap Aldo.
"Ah, kamu, emang pagi-pagi gini SMS-an sama siapa?" Gisel semakin penasaran.
"Rahasia." Tegas Aldo.
"Ah, kamu ga asik, semuanya serba rahasia." Gisel cemberut.
"Hehe, kamu mudah sekali cemberut, malah kelihatan cantik kamu kalo cemberut." Hibur Aldo.
"GOMBAL!" Ucap Gisel.
Kemudian Aldo menjadi Gombal. Lalu Gisel menangis. SELESAI.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Cara Mengetahui IP Address MacBook dari Safari - 11/14/2024
- Akhirnya Pakai macOS Sequoia - 10/9/2024
- Kondisi Baterai MacBook Air M1 2020 Setelah Pemakaian 4 Bulan - 2/8/2022
- Yuhu, macOS Monterey Rilis Update 12.2! - 1/28/2022
- Mengatasi Error Tidak Bisa Komentar di Platform Blogger pada Safari - 11/21/2021
- Cara Download Gratis di VectorStock - Blogger Keren
- Jenis Shower yang Bisa Dipilih di Kamar Mandi - Blogger Keren
- Tips Memilih Jasa Pengiriman Barang Keluar Negeri - Blogger Keren
- 3 Tips Memilih Provider Internet Anti Lag - Blogger Keren
- Alamat Bahasa Inggris dan Contoh Dalam Kalimat - Blogger Keren
-_________________-
BalasHapusending'a gak enak banget ya, :D
hahaha :D
BalasHapuskamu gwumbal ach.
BalasHapusmasa sih?
BalasHapusgomballlllllllll,love,peace and gaul.
BalasHapusparagraf pertama sebelum percaya keknya kurang kata "yang" :D
BalasHapuskarena digombalin Giselnya nangis ya, nampak aneh -.-"
Ceritanya bagus kalau diteruskan, tapi kalau sampai situ aja endingnya gak mengena banget. Coba kalau bersambung di postingan berikutnya pasti seru tuh apa yang terjadi di antara keduannya, pasti endingnya bisa di tebak mereka pacaran karena kebiasaan. Happy blogging.
BalasHapusgombal kain serbet itu ya? kenapa nangis, atau biar gombalnya bermanfaat buat ngelap air mata?
BalasHapusMungkin maksud dari endingnya ini mirip dgn cerita malin kundang.. :)
BalasHapusBedanya, si malin dikutuk jadi batu. Kalo si aldo dikutuk jadi Gombal.. :p
terus mengenai gisel yg nangis, mungkin doi menyesal gara2 scr gak sengaja udah mengutuk aldo jadi gombal.. :-x
kayak gtu maybe?? Or interpretasi saya yg salah?! :0
@edi wijoyo kusumo: haha ... betul2
BalasHapus@Muhammad A Vip: betul bang, gombal = serbet
nangis karena Aldo jadi gombal
@arqu3fiq: haaha .... saya ga niat nerusin eh
@Sadako Kenzhi: ini memang cerita yang super aneh :P
@saryadinilan: hahah :D
endingnya gombal, pembaca kecewa john :D
BalasHapushahah ... memang sengaja aku buat kayak gitu :D
BalasHapusendingnya kok cuma gitu doang ya.....
BalasHapusceritanya kok gak sampe selesai..
BalasHapusatau memang udah selesai haha
hhahha apaan sih :D ini fiksi kan bang :D ending-nya tak tertebak banget LOL
BalasHapus*melongo* udah begini aja mas? gak ada "read more" button atau apa gitu?
BalasHapus@obat asma: ya emang gitu doang :D
BalasHapus@DuniaPiyen: ya udah selesai sampe segitu
@Fiction's World: ya itu memang fiksi
@Inggit Inggit Semut: ya cuma segitu aja :D
hahahahahaha... cerito opo iki le, le.. :P
BalasHapuswaaaaah jadi gombal??? alias kain lap
BalasHapus@Adryan Nurdien: iku jenenge cerita lucu :P
BalasHapus@rita: yup