Persona Intikalia

1 Agu 2016

Monolog Angkot

Aku termenung.
Aku masih memikirkan apa yang dikatakan temanku.
Aku membayangkan wajah itu.
Meskipun tak sekalipun aku pernah bersua dengannya.
SMP Santa Agnes, hanya itu yang aku tahu.

Kunikmati gronjal-gronjal jalan angkot sambil terus liar berpikir.
Mungkin rambutnya pendek, tidak sampai sebahu.
Mungkin dia pakai kaca mata.
Pasti, dia Cina.
Dia sekolah di Santa Agnes.
Dan benar, sempat aku dengar temanku bilang dia Cina.

Aku bayangkan dia adalah perempuan yang pintar.
Rajin bawa buku, tentu juga dipelajari.
Mungkin dia jago Matematika, seperti siswa-siswa Cina yang pernah aku jumpai di lomba.
Hmm, ya ya. Apa lagi?

Aku membayangkannya memakai rok SMP, bajunya dikeluarin, seperti murid SMP kebanyakan.
Haha, mana mungkin.
Dia 'kan kutu buku.
Mungkin, dia pakai baju dimasukin, pakai kaca mata. Dan ...
Ah, mana mungkin dia kutu buku.
Aku yakin selera temanku tidak seperti itu.
Haha, aku sok tahu.
Aku terlalu menganggur.
Bahkan aku memikirkan seseorang yang tak pernah kutemui.

Lamunanku buyar.
Wah... sudah sampai ternyata.
Ku keluarkan uang seribu dari sakuku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar