Heran? Ya, aku juga heran.
Beberapa orang tua yang gagal menjadi kaya, sering kali menyuruh anak perempuannya kelak ketika menikah, maka harus menikah dengan cowok yang kaya raya.
Pertanyaannya adalah, lah apa cowok yang kaya itu mau dengan anak perempuan dari keluarga miskin?
Default-nya, TIDAK.
Aku kasih gambarannya gini yah.
Kasus 1
Cewek dari keluarga miskin ini biasanya mempunyai wajah yang biasa-biasa saja. Mau perawatan wajah pun juga ga mungkin. Yang ada hanya mengandalkan kecantikan alami. Berapa kemungkinan cewek dari keluarga miskin yang memiliki kecantikan alami? Jelas kecil kemungkinan. Namun, tetap saja ada.
Jika diadu dengan cewek lain di luaran sana, maka jelas akan kalah. Cowok yang kaya saja (tidak ganteng) ini juga diburu oleh cewek yang setengah kaya atau mungkin yang kaya juga. Dari sini tahu kan siapa yang punya kemungkinan menggaet lebih besar antara cewek miskin dan cewek kaya atau agak kaya.
Bisa sih cewek miskin ini menang dengan catatan dia harus punya kelebihan, semisal: pandai, lebih cantik dari kandidat lain, dan punya perilaku yang baik. Ini bisa jadi pertimbangan buat cowok kaya tadi.
Kasus 2
Katakanlah misal ada cowok kaya yang penampilannya biasa saja. Ceweknya ga tahu kalo sebenernya cowok itu kaya. Ketika si cowok dan cewek udah cocok, otomatis sebagai cowok yang baik-baik datang ke rumah si cewek.
Sialnya, orang tua si cewek kasih respon yang kurang bagus karena menganggap cowok tadi miskin juga. Kalo kamu jadi cowok itu, apa yang kamu lakukan? Nunjukin kekayaanmu biar diakui? Hmm, itu justru tindakan yang salah.
Kalo aku jadi cowok itu, tentu aku langsung putus aja dengan cewek itu. Biarkan orang tua si cewek tidak tahu kalo cowok itu kaya sebenarnya. Biar suatu saat tahu sendiri dan menyesal.
Orang tua cewek model kayak gini ini kurang bagus untuk dijadikan mertua. Ketika bisnis kamu jatuh sejatuh-jatuhnya, kamu akan diusir dan dihinakan. Karena parameter mereka adalah uang dan uang. Ga ada lagi selain itu.
Beberapa hal terjadi seperti kasus 2 ini. Dan itulah mengapa orang miskin susah banget dapetin menantu yang kaya. Karena mindset-nya adalah uang, uang, dan uang. Sedangkan orang kaya, cara berpikirnya tidak seperti itu.
Kasus 3
Mengapa orang tua si cewek menginginkan anaknya menikah dengan cowok kaya adalah karena kegagalan mereka selama ini untuk jadi kaya. Biasanya ini terjadi pada emak-emak. Dia ga bisa menuntut suaminya untuk jadi kaya. Si suami juga ga mampu untuk jadi kaya, bisa jadi karena dia kurang tekun bekerja, bisa juga karena memang atitutnya jelek sehingga bermasalah dalam pekerjaannya.
Karena si emak ini pengen jadi kaya dan dihormati oleh tetangga, akhirnya dia mati-matian pengen punya menantu kaya. Dan sialnya, si bapak juga punya pemikiran gitu. Padahal dia sendiri juga termasuk orang yang gagal kaya hingga umur menua.
Sedangkan, sebagai anak muda, pasti masih punya kesempatan untuk jadi kaya. Bisa jadi sekarang dia lagi berjuang merintis usaha dan tentu saja masih miskin. Sepuluh tahun lagi, siapa yang tahu dia bisa jadi kaya.
Nah, karena obsesi orang tua si cewek ini yang melihat dari awalnya saja, akhirnya dia gagal mendapatkan menantu yang punya potensi kaya.
Penutup
Biasanya yang terjadi di sekitarku adalah benar si cewek dinikahi oleh cowok yang kaya. Hanya saja, ga bertahan lama. Si cowok kaya tersebut meninggalkan cewek tersebut ketika sudah merasa bosan. Mending dicerai, kadang digantung ga jelas. Kasihan kan.
Beberapa cowok yang "kaya" (kadang nyamar kaya doang, ga beneran kaya) punya sifat menilai yang buruk, semua didasarkan oleh uang juga. Ketika dia melihat istrinya yang tidak lagi cantik, dia akan bosan. Dia akan meninggalkannya untuk mencari cewek cantik lainnya. Dia tidak akan merasa bersalah melakukan itu. Karena dia berpikir ini seperti jual beli.
Orang tua si cewek butuh menantu kaya, ya cowoknya kaya. Dia mikir ya dia kayak berhasil beli cewek tadi dengan kekayaannya. Ketika sudah bosan, ya tinggal aja. Menyedihkan? Sangat!
Dan sering kali, burung akan berkumpul dengan sejenisnya. Orang yang mengukur apapun dengan uang, akan ditemukan dengan orang yang punya pemikiran sama. Jadi jangan merasa terzholimi jika itu terjadi pada diri sendiri.
Udah gitu aja tulisan wiken kali ini. Sembari mengisi blog biar ga isinya Sponsored Post semua :D
Relate
BalasHapus