Persona Intikalia

1 Jan 2022

Apakah Alloh Punya Otak?

Di sebuah sore yang hujan, akhirnya banyak kecoa yang masuk ke rumah karena jalanan depan rumah banjir. Tahu sendiri kan kecoa itu gampang banget panik ketika air sudah meninggi. Air banjir pun sedikit lagi masuk ke ruang tamu. Kalau teras rumah, sudah menggenang.

Thumbnailnya pake game Pacu Otak bikinan saya, hehe.

Karena kondisi yang seperti ini, seperti biasa, rumah diserbu para kecoa. Ya setidaknya lebih dari 5 kecoa yang masuk ke dalam rumah. Dan bisa ditebak, anak-anak emang takut sama kecoa. Ini wajar takut karena emaknya pun takut sama kecoa. Saya? Sama saja, hehe.

Di tengah lalu-lalang kecoa yang bikin heboh anak-anak di rumah, tiba-tiba Aisyah mengeluarkan kata-kata, "Kecoa ga punya otak". Aku timpali, "Kecoa itu punya otak, Aisyah". Dia pikir kecoa ga punya otak karena geraknya random nabrak sana-sini. Manusia juga kalo panik, random juga tindakannya. Bahkan kerandoman manusia ini jadi satu paper khusus yang membahas tentang Artificial Stupidity (Kebodohan Buatan). Ya, kamu ga salah baca, "kebodohan buatan", bukan kecerdasan buatan.

Selang beberapa waktu, istri saya menjelaskan bahwa punya otak beda dengan punya akal. Lah kok tiba-tiba Aisyah (yang masih umur 8 tahun) spontan bertanya, "Alloh punya otak ga, mi?". Pertanyaan yang bikin keseleg umminya :D

Karena takut salah jawab, akhirnya istri saya kasih kode supaya saya menjawabnya.

Aisyah sering kali menanyakan hal-hal yang unik-unik dan cukup susah dijawab orang kebanyakan. Kalau jawabannya ngasal, tentu dia akan bertanya lagi dan memberondong pertanyaan yang related dengan pertanyaan sebelumnya. Ciri khas anak kecil memang seperti itu.

Saya pun menjelaskan bahwa "Alloh itu ga punya otak, Aisyah". Dia pun masih kebingungan, terlihat dari mukanya. Alloh ga punya otak, tapi Alloh Maha Berilmu. Saya jelaskan pula bahwa Alloh itu tidak berongga. Konsekuensi dari tidak berongga ini adalah tidak punya otak juga. Berbeda dengan manusia, manusia itu berongga. Punya mulut, lambung, dan usus untuk proses penyerapan makanan. Sedangkan Alloh tidak butuh makan. Begitu juga Alloh tidak butuh otak untuk jadi berilmu. Alloh berbeda dengan makhluk-Nya.

Dan faktanya memang tidak ada hadits (yang selama ini saya ketahui, jika ada mohon dikasih tahu, biar saya ralat) yang menjelaskan Alloh punya otak. Yang ada, Alloh punya wajah, 2 tangan (yang keduanya kanan semua), punya betis (hadits tersingkapnya betis Alloh saat menguji orang mukmin di Hari Kebangkitan), dan beberapa sifat lainnya.

Kata "tidak punya otak" memang secara majas sangat kasar. Misal ada orang bilang ke kamu "dasar ga punya otak", pasti kamu akan marah besar ke dia. Namun, menghukumi sifat Alloh perlu dalil. Jika tidak ada dalil, maka berhenti. Tidak boleh baper dalam berhukum.

Balik lagi ke Aisyah. Saya tidak bisa membayangkan pertanyaan unik apa lagi yang bakal keluar darinya. Hehe. Semakin gede memang semakin terasah otaknya dan semakin penasaran dengan alam semesta.

Dulu waktu kecil saya tidak pernah kepikiran pertanyaan ini. Mungkin karena dulu lingkungan saya tidak seberapa kritis dalam berpikir. Mulai SMA saja lingkungan saya mulai kritis dan sudah banyak kelompok-kelompok pemikiran.

Semoga tulisan ini menjadi opsi bantuan buat kamu yang sedang googling karena ditanya anakmu apakah Alloh punya otak. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar