Hampir semua orang butuh ketenangan. Aku, kamu, dan semuanya butuh ketenangan. Sayangnya, cukup banyak orang yang suka keributan.
Di kampung tempat aku tinggal sekarang, tiap Kamis, selalu berisik. Apalagi kalau yang arisan pas di depan atau samping rumah. Jedar! Ga kuat telinga ini. Entah telingaku saja yang sensitif atau telinga orang-orang itu yang tidak sensitif. Padahal keras banget loh.
Tapi gimana lagi. Ini sudah menjadi budaya di sini. Tak bisa diutak-atik. Sudah dianggap wajar. Bahkan seandainya ada yang lagi sakit di dekat tempat acara, tetap saja diputar dengan suara keras.
Dulu sempat anakku sakit (saat itu masih bayi) dan ada acara tersebut. Bukan main sebelnya. Udah susah-susah gendong buat nidurin anak yang rewel banget karena sakit. Tak lama, jedag jedug jedar, anakku kebangun dan nangis.
Sekarang? Udah biasa dengan kebisingan. Anak-anakku sudah bisa tidur dengan suara bising. Sampe segininya. Hehe. Cuma ya gitu, tetap saja aku butuh ketenangan. Apalagi kalo lagi kerja dan butuh fokus.
Udah gitu aja curhatan kali ini. Sepertinya kamu juga merasa "ketenangan" harganya jadi mahal saat ini. Seandainya penemu pengeras suara tahu dampak penemuannya, mungkin dia akan bikin Term of Use atau semacam SIM PS (Surat Ijin Menggunakan Pengeras Suara) buat pakai pengeras suara agar tidak mengganggu orang lain. Hehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar