Persona Intikalia

17 Agu 2017

Orang Yang Paling Merdeka

Mumpung di Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-72 ini, saya ingin menulis sedikit hal yang terlintas dalam pikiran saya. Masih tentang kemerdekaan.

Ngomong-ngomong tentang merdeka, sebenarnya siapa sih orang yang paling merdeka?


Orang yang paling merdeka adalah hamba Alloh, hamba Sang Pencipta alam semesta ini.

Sedikit kisah nyata dari kerabat saya yang jika ditarik dari jalur nasab, maka dia adalah keponakan saya. Namun, karena memang nasab keluarga yang rumit dan banyak percabangan, maka sangat sering terjadi keponakan saya umurnya lebih tua dari saya. Ini adalah hal yang wajar bagi keluarga besar.

Sebut saja dia K. K ini adalah salah seorang laki-laki lulusan pesantren. Dia memang terkenal sangat agamis di kalangan keluarga besar kami. K ini setelah lulus dari pesantren dia mencari kerja dan dapatlah pekerjaan menjadi satpam di sebuah pertokoan di Surabaya.

Karena memang lulusan pesantren, maka sangat tidak aneh jika K ini selalu menjaga sholat 5 waktunya. Nah, awal ketika menjadi satpam, dia masih bisa sholat dengan leluasa. Lagi pula sholat 'kan hanya butuh 5-10 menit saja.

Namun, suatu ketika ada atasannya yang tidak menyukai sholat yang dilakukan oleh K ini. Dan karena rasa kebencian atasan tersebut, K selalu dimarahi saat selesai sholat. Padahal cuma sebentar saja sholatnya. K merasa tidak nyaman ketika atasan tersebut mulai memakinya.

Sontak K langsung bilang, "Mulai sekarang saya tidak mau kerja lagi di sini. Gaji berapa sih sampai harus meninggalkan sholat." Lalu K ngacir dari hadapan atasan tersebut dan tak pernah kembali lagi jadi satpam. Atasan tersebut tertegun seperti melihat hal yang aneh.

Mungkin atasan tersebut berpikir bahwa uang adalah segalanya yang bisa mengatur privasi seseorang sampai level ibadah. Sayangnya tidak semua orang bisa dibeli dengan uang.

Alhasil, setelah K keluar dari pekerjaan satpamnya, dia mencoba bekerja sendiri sebagai tukang pijat dan bekam. Dari pekerjaannya yang sekarang, dia bahkan bisa membangun rumahnya sendiri.

Terkadang manusia memang bisa diperbudak oleh uang, tapi tidak semuanya. Menjadi hamba Alloh memang pilihan yang berat. Karena seakan-akan akan mengalami kemiskinan karena meninggalkan pekerjaan yang melarang untuk sholat. Toh, namun faktanya berkata lain. Justru dengan meninggalkan pekerjaan itu, Alloh memberikan pekerjaan yang lebih berkah dan hasilnya lebih besar.

Merdeka itu memang butuh perjuangan untuk melawan rasa takut. Takut dari kemiskinan, takut dari perkataan orang lain, dan takut dari hal-hal lainnya.

Menjadi hamba Alloh memang bentuk kemerdekaan dari penghambaan terhadap makhluk. Lagi pula, tinta takdir sudah kering, rejeki sudah ditentukan. Lalu, mau takut apa lagi? Kita cukup berusaha semaksimal mungkin dan selalu berusaha cari jalan yang halal dan baik. Selebihnya doa.

Jika ada orang yang berkata buat apa doa, abaikan saja. Dia tidak tahu efek dari sebuah doa. Dan orang yang tidak percaya dengan doa, dipastikan dia lebih sering mengalami stres. Tidak percaya?

Coba saja perhatikan keseharian mereka. Mereka lebih mengandalkan kemampuannya sendiri, padahal ada takdir Alloh di depan matanya. Betapa banyak sih rencana manusia yang sudah diatur sebaik mungkin kemudian gagal? Jawabnya, sangat banyak!

Akhir kata, apakah kamu sudah merdeka hari ini? Semoga saja sudah!

4 komentar:

  1. Kemerdekaan yang hakiki yah... mampu menjaga integritasnya di hadapan manusia... mantab...

    Salam Inspirasi,
    Sesuapnasi

    BalasHapus
  2. saya sampai tertegun membaca postingan di atas,
    Merdeka...!!!

    BalasHapus