Persona Intikalia

12 Jan 2020

Raih ISPO 100%, Bukti Perusahaan Sukanto Tanoto Wujudkan Industri Sawit Berkelanjutan

Komitmen perusahaan Sukanto Tanoto dalam mewujudkan industri sawit berkelanjutan dibuktikan dengan berbagai upaya. Mulai dengan menerapkan operasional bisnis yang ramah lingkungan hingga aktif dalam program pelestarian lingkungan, semua dilakukan sebagai bentuk kontribusi perusahaan dalam menjaga keberlangsungan hutan.

Gambar dari AsianAgri

Asian Agri, salah satu unit bisnis Royal Golden Eagle yang dipimpin oleh Sukanto Tanoto mengamini komitmen sang pendiri dalam mewujudkan hal tersebut. Tepat pada 27 Maret 2019, dua unit bisnis yang berada di bawah naungan Asian Agri, yakni PT Rantau Sinar Karsa dan PT Indo Sepadan Jaya akhirnya mendapatkan sertifikat ISPO, menyusul PT Inti Indosawit yang telah mendapatkan sertifikat yang sama pada tahun 2013 lalu. Dengan demikian, seluruh unit bisnis Asian Agri kini sudah bersertifikasi ISPO.

ISPO, Cara Pemerintah Indonesia Perangi Pemanasan Global

ISPO adalah kependekan dari Indonesian Sustainable Palm Oil System. Pertama kali dibentuk pada tahun 2009, ISPO menjadi salah satu cara pemerintah Indonesia dalam meningkatkan daya saing minyak sawit produksi dalam negeri sekaligus mengurangi gas rumah kaca yang menjadi salah satu penyebab pemanasan global.

Kebijakan ISPO ini bersifat wajib dan mengikat bagi setiap produsen minyak sawit yang beroperasi di Indonesia. Tanpa sertifikat ISPO, perusahaan tidak diizinkan untuk mengekspor minyak sawit mentah (CPO) ke luar negeri.

Meski bersifat wajib, perusahaan yang telah mengantongi sertifikat ISPO masih sangat sedikit. Hingga tahun 2019, pemerintah baru mengeluarkan sertifikat ISPO sebanyak 502 buah. Angka tersebut terdiri dari 493 perusahaan, 4 KUD plasma dan 5 koperasi swadaya atau hanya sebanyak 15% dari total produsen minyak sawit yang beroperasi di Indonesia.

Rendahnya kesadaran pelaku usaha akan pentingnya membangun industri sawit yang berkelanjutan memang patut disayangkan. Padahal, kelestarian alam memiliki pengaruh besar terhadap produktivitas minyak sawit.

Kesadaran inilah yang mendorong perusahaan Sukanto Tanoto untuk mendukung segala upaya pelestarian lingkungan. Karena alasan itulah, meraih ISPO 100% merupakan pencapaian yang sangat penting bagi Asian Agri.

Perusahaan Sukanto Tanoto Dorong Petani Swadaya Raih Sertifikasi

Mewujudkan industri sawit berkelanjutan tidak bisa dilakukan seorang diri. Asian Agri dan seluruh unit bisnis Sukanto Tanoto memahami hal tersebut. Meraih 100% sertifikasi ISPO hanyalah sebagian dari kontribusi perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu, Asian Agri juga mendorong petani swadaya yang bermitra dengannya untuk mendapatkan sertifikasi yang sama.

Upaya Asian Agri dalam mendorong petani swadaya mendapatkan sertifikasi ISPO dilakukan dengan beberapa cara. Salah satu unit bisnis Sukanto Tanoto ini menerapkan standar yang ketat dalam membeli kelapa sawit dari petani swadaya. Hanya kelapa sawit yang telah mendapat sertifikasi saja yang diterima Asian Agri.

Selain itu, Asian Agri juga aktif membina mitra petani swadaya dalam meningkatkan standar produksinya. Pelatihan praktek pertanian yang ramah lingkungan dan sesuai standar ISPO dilakukan secara berkala. Hasilnya, Asosiasi Amanah yang merupakan asosiasi petani swadaya binaan Asian Agri sukses mendapatkan sertifikasi ISPO.

Perusahaan Sukanto Tanoto sangat mendukung berbagai upaya pelestarian lingkungan. Selain menerapkan standar operasional yang berbasis pada keberlanjutan, Asian Agri juga berkomitmen dalam mewujudkan zero waste dalam aktivitas produksinya.

Salah satu upaya Asian Agri dalam mengelola limbahnya dilakukan dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg). Setidaknya, hingga saat ini tercatat ada sebanyak 10 PLTBg yang telah dibangun oleh perusahaan Sukanto Tanoto ini. Dengan POME (Palm Oil Mill Effluent) sebagai bahan baku utamanya, limbah yang dihasilkan selama proses produksi dapat ditekan serendah mungkin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar